KENDARI – Sebanyak kurang lebih 50 orang peserta Tapak Tilas Oputa Yi Koo akhirnya harus dievakuasi masyarakat dibantu pemerintah dan aparat TNI/Polri. Mereka dievakuasi karena terjebak malam di Hutan Wasambaa, Kecamatan Lasalimu tepatnya di bawah kaki gunung keramat Siontapina Rabu malam, 26 Mei 2022.
Proses evakuasi ini dilakukan hingga pukul 21.00 Wita. Sebagian dari peserta tampak lapar dan haus karena kehabisan bekal.
Ketua Panitia (Ketupat) Tapak Tilas Oputa Yi Koo, Asrun Lio menjelaskan lokasi dan medan tapak tilas memang sangat sulit dan kondisi peserta yang berbeda-beda sehingga wajar jika panitia melakukan evakuasi terhadap beberapa peserta.
“Ini sebagai bentuk tanggung jawab panitia juga perlu untuk diketahui bahwa Pemda Buton sebagai panitia juga sehingga pada saat proses evakuasi, Pemda Buton ambil andil di dalamnya dibantu oleh masyarakat setempat serta TNI/ Polri, ” ungkap Asrun Lio dikonfirmasi via WhatsApp Kamis, 26 Mei 2022.
Baca Juga :DPD PDI-P Sultra Bakal Gelar Festival Kopi Tanah Air, Yulianti: Persiapan Sudah 80%
Lanjut Asrun Lio menjelaskan pihaknya juga menduga ada sekelompok orang yang sengaja ikut dalam kegiatan.
“Mengenai aduan tidak ada makan malam, itu kami duga peserta yang sengaja ikut dalam kegiatan padahal makanan tersedia di hari pertama. Sedangkan makan siang sudah ditetapkan lokasinya di kantor Camat Siotapina,” ujarnya.
Lebih lanjut Asrun menyebutkan akan tetapi karena peserta tidak bisa capai kantor camat maka makanan di antar ke Matanauwe.
“Sehingga jika ada yang tidak makan, berarti mereka yang tidak singgah makan. Namun, pada malam hari semua peserta yang tiba di Wasambaa semua makan malam,” jelasnya.
Selanjutnya Asrun membeberkan memang ada sedikit kekeliruan EO yakni dalam penentuan waktu survey dan perkiraan waktu tempuh yang tidak akurat.
“Peserta juga tidak disiplin dan ikuti kemampuan dalam artian sebenarnya peserta tidak mampu tetapi mereka memaksakan diri,” pungkasnya.
Reporter : Sardin.D