Reporter: Ferito Julyadi
KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan Kota Kendari mengalami inflasi 0,26 persen akhir tahun atau pada Desember 2019.
BPS Sultra juga merilis adanya pertumbuhan angka inflasi di Kota Kendari sebesar 3,22 pada perhitungan tahun ke tahun atau YoY, yang dipengaruhi naiknya Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 132,62.
“Di banding tahun sebelumnya, inflasi Kota Kendari mengalami perubahan. Hal ini disebabkan naiknya IHK pada kelompok tertentu,” papar kepala BPS Sultra, Mohammad Edy Mahmud dalam konferensi pers, Kamis (2/1/2019).
Menurutnya, kelompok yang mengalami kenaikan IHK seperti kesehatan naik sebesar 1,40 persen, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,75 persen. Turut naik kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, serta kelompok perumahan, air, listrik dan gas masing-masing 0,16 persen.
BACA JUGA :
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
Secara nasional, kota dengan inflasi tertinggi dicatat Kota Batam, Kepulauan Riau, sebesar 1,28 persen dengan IHK 139,73. Untuk inflasi terendah tercatat di Watampone, Sulawesi Selatan (Sulsel) sebesar 0,01 persen dengan IHK 135,06.
Adapun kelompok dengan andil terbesar yang membentuk angka IHK dan inflasi di Kota Kendari yakni pada Desember 2019, yaitu angkutan udara 0,15 persen, obat dengan resep, semen, tomat buah, dan bawang merah 0,04 persen.
Selain itu, jantung pisang, baronang dan tomat sayur 0,03 persen, serta sawi hijau dan ikan kembung sebesar 0,02 persen.