Reporter: Hendrik B
KENDARI – Peduli kehidupan masyarakat sekitar pelabuhan, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kendari lakukan pembinaan karakter serta memberi santunan bagi anak yatim dan janda miskin.
“Jadi anak yatim ini, kita bekali dengan ilmu pendidikan, mulai dari belajar bahasa Inggris, bacaan Al-Quran, hingga belajar berdakwah,” kata Kepala KSOP Kendari, Benyamin Ginting saat ditemui Mediakendari.com di ruang kerjanya, Selasa (10/09/2019).
Benyamin berharap, dengan pembekalan tersebut, anak yatim itu bisa memiliki ilmu pengetahuan umum dan agama. “Saya berharap, mereka bisa menjadi orang yang sukses atau perlu bisa menjadi Kepala KSOP disini,” harapnya.
Pendidikan yang diberikan itu, lanjutnya, juga sebagai motivasi untuk menuntut ilmu lebih banyak. “Mereka (anak yatim) ini merasa minder dengan statusnya, tetapi kita selalu memberikan support dan membentuk karakternya, sehingga mereka selalu tetap percaya diri,” tambahnya.
Benyamin mengungkapkan, instansinya mencoba mencari data anak yatim yang masih berstatus anak didik atau masih sekolah di Kelurahan setempat, yang merupakan anak dari nelayan atau pelaut.
Menurutnya, pihaknya telah mendapatkan data anak yatim sebanyak 22 orang. “Jadi kita mencari anak yatim yang masih sekolah dan kita mendapatkan sebanyak 22 orang yang berstatus SMA, SMP, dan SD,” ujarnya.
BACA JUGA:
- IAIN Kendari Siapkan Program PKM Internasional di Korea Selatan
- Rakernas Kemenag 2025, Rektor IAIN Kendari Tekankan Peran PTKN
- Apel Gabungan ASN, Sekda Sultra Dorong Kedisiplinan dan Kewaspadaan Akhir Tahun
- Hari Ibu ke-97 di Sultra: Gubernur Andi Sumangerukka Dorong Perempuan Berdaya dan Berkarya
- Dari Latsar Menuju Indonesia Emas 2045, Wagub Sultra Tantang CPNS Berpikir Global
- Kasus Guru Mansur Merembet ke Medsos, Akun TikTok dan Facebook Dilaporkan di Polda Sultra
Selain itu, kata Benyamin, pihaknya juga membantu meringankan biaya sekolah dengan memberikan santunan setiap bulan sebesar Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu. “Jadi anak yatim itu, kami berikan santunan juga, dengan satu syarat yaitu harus mengikuti pembinaan sebulan sekali,” lanjutnya.
Selain untuk anak sekolah, santunan juga diberikan kepada tiga janda miskin. Janda miskin itu merupakan orang yang bekerja sebagai pemulung di sekitaran Kantor KSOP. “Jadi 3 janda miskin yang kita berikan santunan,” tambahnya.
Lanjut Benyamin, uang santunan itu diperoleh dari gaji pegawai yang disisipkan. “Jadi setiap gajian, pegawai disini sisipkan untuk anak yatim dan janda miskin itu,” pungkasnya. /B











