Reporter: Arto Rasyid
MUNA – Mantan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Muna periode Mukhtamar 2014-2018, Kubais mengatakan tidak ada larangan bagi pemuda Islam yang tergabung dalam organisasi untuk mengikuti jenjang pengkaderan formal Baitul Arqam Dasar (BAD) Pemuda Muhammadiyah (PM).
Baik itu dari organisasi masyarakat (ormas), organisasi kepemudaan (OKP), organisasi Islam, Paguyuban bahkan pemuda Islam yang belum pernah berorganisasi sekalipun.
Baca Juga: Bea Cukai Kendari Tindak Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal Asal Tiongkok
Sebab, kata Kubais organisasi otonom (ortom) di tubuh Muhammadiyah itu tidak pernah menutup ruang pada siapapun sepanjang tujuan utama bergabung berlandas pada amar ma’ruf nahi mungkar yakni berlomba dalam kebaikan dan saling membantu dalam taqwa.
“Prinsipnya siapa saja boleh bergabung mau dia dari IMM, HMI, KAMMI, ormas bahkan yang tidak pernah berorganisasi, selagi dia pemuda Islam boleh saja bergabung dengan pemuda muhammadiyah,” jelas Kubais yang juga Ketua KPUD Kabupaten Muna, saat ditemui MediaKendari.Com di ruang kerjanya, Rabu 13 Oktober 2021.
Baca Juga: Danrem 143/HO Pimpin Sertijab Dandim 1417 Kendari
Pernyataan ini disampaikannya jelang BAD tingkatan ke II yang dilaksanakan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Muna pada 15-17 Oktober 2021 bertempat di SMA Muhammadiyah Raha dengan mengusung tema “Lahirkan Kader Pemimpin dalam Meneguhkan Pemuda Negarawan”.
Ia menjelaskan, pada prinsipnya BAD dilaksanakan guna melahirkan kader – kader persyarikatan mumpuni di masa depan yang dapat memantapkan geliat gerakan pemuda dalam bingkai Islam memberikan kontribusi positif bagi agama, daerah, dan bangsa.
“Tentu saya pribadi mengapresiasi teman- teman yang aktif membangkitkan kembali muhammadiyah khususnya pemuda muhammadiyah,” tutup mantan ketua PDPM Muna itu.
Baca Juga: Tim URC PPKM Konut Salurkan Ribuan Paket Sembako kepada Warga Terdampak Covid-19
Diketahui Pemuda Muhammadiyah adalah organisasi otonom (ortom) di tubuh Muhammadiyah yang merupakan gerakan dakwah di kalangan pemuda, beraqidah Islam, berlandaskan pada Al-Quran dan sunnah Rasul.
Sebagaimana yang telah diproklamirkan oleh pendiri Muhammadiyah Kyai Haji Ahmad Dahlan pada tahun 1912, yaitu Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
