FEATUREDPENDIDIKAN

Mahasiswa KKN IAIN di Muna Ditarik, PAUD Berbasis Masjid Diresmikan

606
×

Mahasiswa KKN IAIN di Muna Ditarik, PAUD Berbasis Masjid Diresmikan

Sebarkan artikel ini

RAHA – Setelah kurang lebih  45 hari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mengabdi di Tanah Muna, mereka resmi ditarik kembali ke kampusnya. Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretriat Daerah (Setda) Muna, Edy Uga melepas mahasiswa sembari mengucap selamat jalan dan permohonan maaf terhadap kampus. Pelepasan berlangsung di masjid Al-Markaz Al-Islami Al-Munajat Raha, Kamis (6/9/2018).

Apalagi kata Asisten I ini berkaitan dengan kasus yang menyita perhatian publik dan mencoreng nama daerah. Pihak pemda mengajukan ucapan maaf atas kejadian tersebut, berharap koneksi dan kerjasama yang sudah terbangun tidak runtuh.

BACA JUGA: Diduga Cabuli Mahasiswi KKN, Kades Labunti Dibekuk Polisi

Pihak Pemda Muna begitu mengapresiasi terbangunnya Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berbasis masjid berkat tangan kreatif mahasiswa KKN.

“Semoga dengan pembentukan PAUD ini dapat membangun motivasi dalam pembinaan keagamaan,” ujar Edy Uga dalam sambutannya, Kamis (6/9).

Sementara itu, Wakil Rektor I (satu) IAIN, Husain Insawan menyebutkan, Kabupaten Muna merupakan kali pertama mahasiswa IAIN diturunkan.

“Jadi KKN ini merupakan yang pertama untuk tujuan Muna, selebihnya untuk kabupaten lain di Sultra sudah pernah ditempatkan mahasiswa KKN IAIN,” kata Husain.

Dasar pemikiran hingga terbentuknya lembaga PAUD tersebut berkat pengamatan yang dilakukan pihak mahasiswa dan pendampingnya. Mahasiswa menganggap perlu membangun PAUD berbasis masjid dan pemikiran itu disambut positif.

Pembentukan lembaga PAUD berbasis Masjid tersebut diinisiasi oleh Mahasiswa KKN Kelurahan Butung-Butung. Hebatnya lagi, PAUD ini telah dilegalisasi dengan akta pendirian yang lengkap.

Tak hanya sampai disitu, guru yang bakal mengajar di tempat tersebut sudah dilatih oleh pihak IAIN. Selama dua hari, guru ditempa dan diberi bekal ilmu yang mumpuni untuk diturunkannya kepada peserta didik. Dengan diresmikannya PAUD itu, maka sekolah tersebut pun sudah dapat menerima peserta didik. Bahkan menurut pihak IAIN, telah ada warga setempat yang ingin mendaftarkan anaknya.

Pihak IAIN berharap, dengan PAUD ini masjid tidak hanya jadi pusat ibadah dan sebagainya tapi juga menjadi pusat pendidikan. Wakil Rektor IAIN menyebut, PUAD ini cukup unik karena berada di pesisir pantai. Ditempatkannya di pesisir pantai agar PAUD tersebut walaupun berbasis masjid namun berwawasan maritim.

Dalam kesempatan ini juga pihak BKKBN Provinsi Sultra memberikan alat peraga untuk PAUD berbasis masjid kepada pemda Muna dan diterima oleh Asisten I, Edy Uga.(a)


Reporter: Erwinsyah SJ

You cannot copy content of this page