OPINI

Menyongsong Masa Depan Indonesia Melalui Cermin Sejarah

1623
×

Menyongsong Masa Depan Indonesia Melalui Cermin Sejarah

Sebarkan artikel ini
Ardi Wijaya, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.

Seperti inikah kondisi kebatinan berbangsa dan bernegara kita. Degradasi moral yang sangat merosot terus ditunjukan oleh sebagian elit politik kita, kemerosotan ini telah menyentuh bagian terkecil dalam segmen kehidupan bermasyarakat.

Tidak salah jika kita menggali kembali nilai-nilai moral pahlawan bangsa Mohammad Hatta yang merupakan sosok pemimpin yang dikenal memiliki kemampuan intelektual dan selalu mengedepankan kejujuran, serta komitmen melawan korupsi. Bung Hatta telah menanamkan standar moral yang tinggi sebagai pijakan bagi generasi pewarisnya, seorang pemimpin yang sederhana yang mampu mengayomi dan patut untuk dijadikan teladan oleh semua generasi pelanjut peradaban.

➢ Masalah Ekonomi

Dapat dibenarkan bahwa hingga saat ini masalah ekonomi masih sangat dominan. BPS merilis data, dengan persentase penduduk miskin per Maret 2018 sebesar 9,82 persen atau setara 25,95 juta orang. Jika dirinci, persentase penduduk miskin di kota 7,02 persen sementara di desa 13,20 persen. Hal ini menunjukan bahwa tingginya tingkat kemiskinan di desa belum bisa terjawab dengan kebijakan ekonomi yang dialokasikan sampai pada tingkat terkecil. Implementasinya belum sepenuhnya efektif dan efisien untuk menjawab problem mendasar perekenomian Indonesia.

Gagasan perekonomian Indonesia yang tertuang dalam Pasal 33 Ayat 1 “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan” dan dipertegas kembali pada Pasal 33 Ayat 4 “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”.

BACA JUGA:

Konsep yang tersusun dengan apik rasanya masih minim realisasi, justru yang terjadi adalah, perekonomian bangsa kita lebih didominasi oleh kapitalis-kapitalis yang hanya mementingkan kelompok bisnis mereka. Dalamnya jurang kesenjangan dapat disaksikan dengan mata telanjang. Sudah saatnya kita mengevaluasi kebijakan ekonomi kita yang sampai saat ini terus mengalami masalah.

Oleh karena itu, cita-cita ekonomi kita idealnya harus kembali mengedepankan konsep kekeluargaan seperti yang menjadi mimpi besar Bung Hatta. Sudah sewajarnya jika pemerintah memberikan penguatan terhadap fungsi koperasi dalam rangka mengikis kemiskinan. Ekonomi yang berbasis pada koperasi harus digaungkan kembali, hal ini bukan semata-mata sebagai solusi alternatif dalam memerangi kapitalisme tetapi lebih dari itu relevansinya sangat kuat dengan isi undang-undang sebagai petunjuk untuk penyusunan kebijakan perekonomian Indonesia. Seperti mottonya, bahwa koperasi berbasis sebagai perekat dalam membangun perekonomian bangsa.

Lebih jauh, dalam semangat koperasi adalah menumbuhkan intaraksi antar sesama masyarakat, seperti yang dituliskan oleh Mohammad Hatta bahwa di dalam jiwa koperasi adalah menolong diri sendiri secara bersama-sama. Gagasannya mengenai konsep ekonomi ideal bagi Indonesia tidak usang oleh waktu, tetap relevan di era modernisasi.

Lanjutkan membaca di halaman selanjutnya!

You cannot copy content of this page