HEADLINE NEWSKendariMETRO KOTA

Harga Bawang di Kendari Mulai Melonjak, Tembus Harga Rp 65 Ribu Per Kilo

231
×

Harga Bawang di Kendari Mulai Melonjak, Tembus Harga Rp 65 Ribu Per Kilo

Sebarkan artikel ini
Wagub Sultra Lukman Abunawas bersama beberapa kepala OPD lingkup Sultra saat melaksanakan sidak di beberapa pasar di Kendari. (Foto : Khuming Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Setda Sultra)

Reporter : Rahmat R.

Editor : Kang Upi

KENDARI – Harga bawang putih dan bawang merah di sejumlah pasar di Kota Kendari terus mengalami kenaikan, sejak masuknya Bulan Suci Ramadan 2019.

Berdasarkan hasil inspeksi dadakan (Sidak), Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Lukman Abunawas di sejumlah pasar, ditemukan harga bawang telah menembus harga Rp 65 ribu perkilo.

Dari temuan di Pasar Basah Kendari dan Pasar Kota Lama Kendari ini, Lukman menilai harga bawang mengalami kenaikan harga secara signifikan hingga 20 persen.

“Harga bawah putih mengalami kenaikan dikisaran 20 persen. Sebelum puasa itu harganya hanya Rp 40 ribu perkilo, sekarang menjadi mencapai Rp 65 ribu perkilo,” ungkapnya, Rabu, (08/05/2019).

Menurutnya, kenaikan harga tersebut diakibatkan berkurangnya ketersediaan stok di Sultra. Sebab, untuk bawang, daerah ini masih bergantung ke daerah lain yakni Sulsel dan Jawa.

Untuk itu, Mantan Sekda Sultra berencana bakal menstabilkan harga dengan pasokan bawang dari Perusahaan Umum (Perum) Bulog, sebagai upaya untuk menekan harga agar tidak beranjak naik.

“Perum Bulog stok bawang mereka masih banyak. Mereka akan turun mulai besok di tiga titik pasar, Pasar Korem, Pasar Andonuhu dan Pasar Kota Lama,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Perindag Sultra Siti Saleha menjelaskan, untuk mengatasi kenaikan harga bawang, pemerintah pusat sudah mengizinkan impor 100 ribu ton bawang putih jelang Idul Fitri mendatang.

Ia menyebut, pasokan bawang tersebut kini sudah sampai di Surabaya dan dalam waktu dekat akan tiba di Kendari, dan akan segera didistribusikan agar harga bawang bisa kembali normal.

“Semoga bisa secepatnya sampai ke Kendari, karena apapun yang kita mau lakukan seperti operasi pasar murah, kalau stoknya tidak ada bagaimana bisa harga normal kembali,” pungkas Mantan Pj Bupati Bombana ini.(a)


You cannot copy content of this page