NEWS

Nur Rezky Tak Pernah Menyangka Bakal Mewakili Sultra di Ajang Silat Nasional

675
×

Nur Rezky Tak Pernah Menyangka Bakal Mewakili Sultra di Ajang Silat Nasional

Sebarkan artikel ini
Tampak Nur Rezky saat menjadi bintang tamu di acara selamat pagi Sultra di Mektv

KENDARI – Atlet muda pencak silat asal kota Baubau Nur Rezky Muliarni yang baru berumur 16 tahun yang kini sedang menimbah limu di SMA Negeri 4 Kendari tak pernah menyangka bakal mewakili Sultra di ajang silat nasional.

“Awalnya saya hanya ikut-ikutan latihan silat sewaktu saya bersekolah di SMP 4 Baubau, terus latihan, eh lama kelamaan saya merasa nyaman dan suka dengan silat, apalagi keluarga saya juga seorang pesilat di kampung,” unkap Nur Rezky saat menjadi bintang tamu di selamat pagi Sultra di Mektv, Kamis 27 Januari 2022.

“Kebetulan kan keluarga dari Ayah saya itu rata-rata pemain silat tapi bukan macam silat perguruan begini, dia hanya silat kampung ji tapi dari situ mi saya belajar silat,” tambah Nur

Baca Juga : Oknum Guru SD di Buton Hukum Muridnya Makan Sampah Plastik

Diusia yang sangat muda berbagai prestasi telah ia raih di antara juara satu O2SN tingkat Baubau tahun 2018, kemudian juara satu O2SN di GOR SMP3, juara satu open tournamet Kemenpora Tamalaki Cup I di Unaaha dan mewakili Sultra di Semarang, Jawa Tengah tahun 2019.

“Alhamdulillah saya sering mengikuti pertandingan-pertandingan di luar kota dan mendapatkan juara untuk mewakili kota Kendari. Saya mulai bertanding itu waktu umur 12 tahun,” ujar Nur.

Dan hingga saat ini, jika melihat potensi yang ada dalam dirinya sejak tiap melakukan pertandingan, Nur mulai mendalaminya dan bergabung diperguruan silat satria muda Indonesia dengan latihan secara rutin tiap minggunya

Alasannya, selain untuk mengasah bakat yang dimilikinya, juga untuk bisa menjadi pelindung diri dikemudian hari saat ada yang hendak ingin berniat jahat padanya.

Baca Juga : Alhudry Ahyar Terpilih Secara Aklamasi Pimpin KNPI Kolut

Ditanya pengalaman selama bergabung sebagai atlet silat saat latihan penaikan sabuk, apalagi kalau sementara bertanding dimana nilai kebersamaan dan rasa kekeluargaan sangat tinggi.

“Saya juga pernah merasa mau menyerah ikut silat ini, tapi dukungan teman-teman sangat kuat sehingga saya kembali lagi bersemangat. Sedangkan nilai positif menjadi atlet pencak silat adalah rasa persaudaraan dan kedisiplinan,” tuturnya.

Nur Rezky berharap kedepan dirinya terus mewakili Sultra diberbagai ajang, baik ajang nasional maupun ajang internasional.

 

Penulis : Redaksi

You cannot copy content of this page