AUSTRIA – Otorita berwenang di Austria mengatakan tersangka penyerang dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, pernah mengunjungi Austria tetapi menolak merinci lebih jauh.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Christoph Poelzl hari Kamis (21/3) mengatakan penyelidikan yang dilakukan badan intelijen Austria BVT masih berlanjut tetapi “hasil pendahuluan menunjukkan bahwa tersangka yang ditahan pemerintah Selandia Baru itu pernah menghabiskan waktu di Austria.”
Baca Juga :
- Ketum SMSI Ucapkan Selamat untuk Presiden Taiwan Terpilih
- Menlu China, Iran Bertemu di Tengah Ketegangan di Timteng
- China Ajukan Dakwaan Resmi Terhadap Mantan Presiden Interpol
- Kaisar Naruhito Berjanji Doakan Kebahagiaan Rakyat dan Perdamaian Dunia
- Terlibat Jaringan Penyelundup Manusia, Warga India Dihukum di AS
- Kasus Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Diupayakan Selesai, Sebelum 14 April
Awal pekan ini otorita Hongaria mengatakan tersangka, Brenton Tarrant, pernah datang ke negara itu sebagai wisatawan November lalu. Ia masuk ke Hongaria dengan menggunakan kereta api dari Rumania.
Sebelumnya Poelzl membantah memastikan apakah otorita berwenang Austria tahu jika Tarrant pernah datang ke negara itu sebagaimana ditunjukkan dalam foto-foto di akun Facebooknya, yang kini telah dihapus.
Sebagian pandangan Tarrant yang anti-Muslim itu juga disuarakan oleh kelompok sayap kanan Austria, Identitarian Movement. Kelompok itu dekat dengan sebagian anggota Freedom Party yang kini menguasai Kementerian Dalam Negeri Austria. [em]