KENDARI – Berdasarkan rilis data ekspor yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), presentasi ekspor Sultra pada Januari 2018 tercatat 67,23 juta Dolar Amerika (US$) atau mengalami kenaikan sebesar 9,10 persen dibanding ekspor Desember 2017 yang tercatat US$ 61,63 juta.
“Sementara volume ekspor pada bulan Januari 2018 tercatat 683,38 ribu ton atau mengalami kenaikan sebesar 4,84 persen dibanding ekspor Desember 2017 yang tercatat 651,80 ribu ton,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Surianti Toar, di aula BPS Sultra, Kamis (01/03/2018).
Dijelaskannya, total ekspor Sultra pada Januari tahun 2018 mencapai sebesar 683,38 ribu ton atau senilai US$ 67,23 juta.
Sementara itu katanya, nilai impor Sultra pada bulan Januari 2018 tercatat sebesar US$ 62,23 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1,53 persen dibanding impor Desember 2017 yang tercatat US$ 61,29 juta.
Ia menuturkan, ada tiga negara andalan Sultra sebagai negara pengimpor di Januari 2018 diantaranya Singapura US$ 32,16 juta (52,60 persen), kemudian Tiongkok US$ 20,78 juta (8,71 persen), dan Malaysia US$ 54,77 juta (14,00 persen).
“Volume impor pada bulan Januari 2018 tercatat sebesar 74,10 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 63,05 persen dibanding impor Desember 2017 yang tercatat 200,56 ribu ton. Total impor Sultra Januari tahun 2018 mencapai 74,10 ribu ton atau senilai US$ 62,23 juta,” tukasnya.
“Untuk neraca perdagangan Januari 2018 lebih banyak Ekspor di bandingkan Impor sehingga mengalami surplus sebesar US$ 5,00 juta. Tetapi jika dibandingkan neraca perdagangan Januari 2017
Mengalami defisit sebesar US$ 53,62 juta dimana ekspor US$ 10,28 juta sedangkan impor US$ 63,90 juta,” pungkasnya.
