Redaksi
KENDARI – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraih 11,9 juta suara secara nasional pada Pemilu 2019 lalu. Ini menunjukkan peningkatan dari Pemilu sebelumnya, yang memperoleh 8,5 juta suara.
Pencapaian ini hanya tiga tingkat di bawah Golkar dan PDIP sebagai partai yang mengalami kenaikan jumlah suara pada Pemilu yang dilaksanakan serentak 17 April 2019 lalu.
Pencapaian ini membuat pengurus PKS bersemangat. Di tengah terpaan gelombang internal dan tekanan dari luar yang cukup mengguncang, rupanya tak membuat partai ini luluh lantak.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Presiden PKS, Mochammad Sohibul Iman pada Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) yang digelar Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Sulawesi Tenggara.
Mochammad Sohibul Iman hadir untuk membuka Rakorwil dan memberikan arahan kepada para kader, pengurus, dan simpatisan partai bulan sabit ini di Kendari, 15 Desember 2019, bertempat di Hotel Azizah.
Ia menyisipkan ucapan terimakasih kepada Sulkhani, karena membawa PKS Sultra dalam pencapaiannya saat ini. Sohibul menaruh harapan besar kepada Yaudu Salam Ajo, Pelaksana Ketua DPW PKS Sultra pengganti Sulkhani, untuk membawa PKS lebih maju di Bumi Anoa.
“Di PKS, akan selalu ada tugas untuk para kader. Kami sudah siapkan posisi di DPP untuk mantan Ketua DPW,” kata Sohibul Iman saat memberi arahan, Minggu (15/12/2019).
Pada kesempatan tersebut, Presiden PKS yang akrab disapa Kang Iman ini menyampaikan lima poin pesan bagi kader PKS di Sultra. Yaitu, pertama, ia berterimakasih pada pengurus, kader, serta simpatisan, karena kontribusi yang luar biasa di Pemilu 2019 di tengah isu akan penurunan jumlah perolehan suara.
Baca juga :
- Abdul Muslim Duduki Jabatan Strategis di Lingkup Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat
- PMII Konawe Deklarasikan Pilkada Damai, Dukung Polres Konawe Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada Serentak 2024
- Gerindra Sultra Akhirnya Tuntaskan Perbaikan Jalan Rusak di Lambuiya Konawe
Pengamat memprediksi itu, kata Sohibul, disebabkan dua hal, yakni tekanan eksternal terhadap partai di tiap Pemilu serta adanya friksi di internal. Namun meleset, sebab PKS memiliki modal unik. Yakni kader yang militan, struktur PKS solid, dan tradisi kerjasama kolektif yang sangat baik.
Kedua, kata dia, semangat berpartai di PKS karena kesadaran sendiri-sendiri. Maka ia mengajak semua kader bersinergi. “Partai ini kita miliki bersama, tidak oleh segelintir orang saja. PKS tidak akan dikelola oligarki. Di tengah kekacauan politik bangsa saat ini, PKS lah partai yang kokoh dan solid,” ucap Kang Iman.
Ketiga, ia meminta kader menjaga tata aturan partai ini bersama. Berdisiplin dan menaati aturan, bukan berarti membatasi gerak. Memang aturan dibuat untuk membatasi, tapi di sisi lain banyak hal yang memberi keleluasaan.
“Sayangnya, ibarat lampu lalu lintas, kita hanya mengingat lampu merahnya karena membatasi. Padahal ada dua lampu yang membolehkan,” Sohibul menganalogikan.
Keempat, hasil Rakornas menetapkan tahun 2020 sebagai tahun rekrutmen. Karenanya, PKS mengajak seluruh kalangan masyarakat dari suku dan agama apapun untuk bergabung bersama.
Terutama, kata Sohibul, yang sejalan dengan visi PKS terhadap bangsa ini. Ia juga mengajak PKS Sultra merekrut masyarakat dengan melaksankan Training Orientasi Partai baik di tingkat DPW maupun DPD.
Kelima, lanjut Sohibul, partai mengamanatkan pada anggota legislatif dan kepala daerah dari PKS yang mendapat fasilitas negara, mensinergikan programnya dengan program struktur dan kader tidak hanya di daerah pemilihannya.
“Agar kader juga tidak merasa bekerja hanya saat kompetisi, namun tidak ada kedekatan saat sudah menjadi pejabat publik,” sindirnya.
Rakorwil ini, lanjutnya, tidak hanya mengkonsolidasikan target pemenangan Pilkada 2020. Namun, memberikan landasan dalam penyusunan program ke depan karena rata-rata masa jabatan kepengurusan partai berakhir tahun depan, juga membahas penjajakan peluang baru.
Presiden PKS Sohibul Iman pada kehadirannya di Kota Kendari juga meluncurkan Hari Aspirasi Fraksi PKS DPRD Provinsi Sultra yang dibuka tiap Hari Selasa. Hari aspirasi tersebut, berguna untuk menampung, mengkomunikasikan, sampai menyelesaikan, persoalan masyarakat yang diadukan lewat DPRD.
Fraksi PKS tidak mungkin tidak menyelesaikan masalah semuanya, tapi berupaya mencari sumber sumber penyelesaian masalah yang disampaikan. “Jangan tertutup untuk menerima aspirasi masyarakat,” pesan Sohibul Iman kepada anggota DPRD PKS se-Sultra.
Presiden juga telah memberikan instruksi tentang Dana Kerahiman, yaitu dana yang diberikan kepada caleg gagal oleh aleg terpilih sesuai ketentuan yang diatur oleh dewan pengurus pusat. Ini diberikan sebagai bentuk empat dan simpati terhadap mereka yang tidak duduk di kursi legislatif.
“Dana Kerahiman ini murni kebijakan PKS kepada mereka yang tidak jadi anggota legislatif. Karena tidak ada satupun aleg yang duduk hasil kemampuan sendiri,” jelasnya.