NEWS

Produk Lokal di Manado Dikembangkan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital

851
×

Produk Lokal di Manado Dikembangkan Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital

Sebarkan artikel ini
Kegiatan Pengenalan Produk Lokal di Manado, Sulawesi Utara.

MANADO – Sebanyak 755 peserta mendaftarkan dirinya untuk mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual Senin, 01 November 2021 di Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Sukses Berbisnis Daring Produk Kelautan”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Narablog & Kreator Konten Nia Nurdiansyah; Dosen IAIN Manado Ahmad Mustamir Waris; Pemilik Rumah Kelapa Montodag Irwan Paputungan; serta Peneliti Ekonomi Digital & Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Nika Pranata. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Made Dwi Adnjani selaku Dosen UNISULLA & Japelidi. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Pemateri pertama adalah Nia yang membawakan materi “Strategi Marketing Digital untuk Petani dan Nelayan di Tengah Pandemi Covid-19”.

Menurut dia, masa pandemi menyebabkan penurunan kapasitas ekspor, harga jual produk merosot serta terhentinya pasokan ke restoran bagi produk hasil bumi dan laut. Solusinya, petani dan nelayan harus kreatif serta mampu memaksimalkan pasar lokal dengan pemanfaatan media digital.

Berikutnya, Ahmad menyampaikan materi berjudul “Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Ia mengatakan, saat baru memulai bisnis daring, fokuslah pada satu bidang usaha terlebih dulu agar konsentrasi tidak pecah. Tentukan produk, buat dan kelola toko daring dengan interaksi positif, responsif, jujur serta menarik terhadap konsumen.

“Tentukan pula standar pelayanan dan penanganan keluhan yang baik. Jadikan pengalaman tak menyenangkan dalam berbisnis daring sebagai pembelajaran agar terus maju,” ucapnya.

Sebagai pemateri ketiga, Irwan membawakan tema tentang “Budaya Digital”. Menurut dia, budaya digital merupakan fase puncak kejumudan manusia modern pada eksistensi dirinya dalam ruang publik. Keterasingan nilai dan etika dari budaya digital kini yang semu, rendah literasi, dan keroposnya relasi jadi tantangan kita untuk memposisikan ulang agar produktif, inovatif serta reflektif. “Budaya digital hanya jalan bukan tujuan,” ujarnya.

Adapun Nika, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema “Memahami Pinjaman Daring yang Aman dan Legal”. Ia mengatakan, hindarilah pinjaman daring ilegal yang kerap menawarkan pinjaman lewat SMS/WhatsApp dengan biaya dan suku bunga sangat tinggi, jangka waktu pelunasan tak sesuai kesepakatan, meminta akses kontak dan multimedia, tak beretika dalam penagihan serta tidak memiliki layanan pengaduan, identitas maupun alamat kantor jelas.

“Cek legalitas pindar lewat laman atau kontak OJK, cermati suku bunga, syarat dan ketentuannya, serta adukan ke pihak berwenang jika terjerat pinjaman daring ilegal,” katanya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Antusiasme para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber dihargai panitia dengan memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi sepuluh penanya terpilih.

Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Salah satu pertanyaan menarik peserta diantaranya tentang bagaimana strategi pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha terkait pemanfaatan teknologi digital seperti pembuatan konten dan promosi di dunia maya.

Narasumber menjelaskan bahwa hal itu bisa dilakukan dengan membuat video pendek yang memperkenalkan produk lokal secara kreatif dan menarik lalu menyebarkannya lewat berbagai platform media sosial. Isi video bisa dikombinasikan dengan daya tarik wisata setempat, acara kebudayaan, atau hal lain yang bisa membuat produk lokal UMKM lebih dikenal dan diterima masyarakat.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (Adm).

Penulis : Redaksi

You cannot copy content of this page