Reporter : Hasrun
Editor : Kang Upi
KASIPUTE – Ratusan warga dari berbagai wilayah di Kabupaten Bombana, mendatangi Kantor Kesatuan Pengeloloaan Hutan (KPH) Unit 10 Tina Orima Bombana, Senin (18/3/2019). Warga mendatangi Kantor KPH menuntut penjelasan pola kemitraan dengan PT JBM.
Pasalnya, akibat kerjasama Pemda Bombana dan PT. JBM yang menguasai 20 ribu hektar lahan di Desa Watu-Watu, Kecamatan Lantari Jaya, warga setempat kehilangan kawasan untuk penggembalaan ternak.
Baca Juga :
- Gubernur Sultra Safari Ramadan, Bagikan Ribuan Bantuan
- LAPaK Minta Inspektur Tambang Sulawesi Tenggara Lakukan Inspeksi PT Timah
- AMPLK Soroti Aktivitas Tambang Bumi Sulawesi di Bombana
- Hari ke Tiga Pekan Vaksinasi Tahap Tiga, PKM Rarowatu Capai 50 Persen
- Andi Nirwana Sebbu: Vaksinasi Harus Dilakukan untuk Mencapai Immunity
- Tingkatkan Pendapatan Masyarakat, Pemkab Bombana Organisasikan Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif.
Koordinator Aksi,Yudi Utama Arsyad menilai hadirnya PT. Jhonlin Batu Mandiri di wilayah Bombana, merugikan masyarakat, khusunya para peternak sapi. Sebab, lahan pengembalan nyaris tidak ada lagi karena dikuasai perusahaan tersebut.
“PT. Jhonlin hampir menguasai seluruh wilayah tempat ternak,” ujaranya di depan Kantor KPH Bombana.
Untuk itu warga yang menamakan diri Koalisi Pejuang Keadilan (KPK) Bombana ini meminta kejelasan pada KPHP Bombana, untuk memberikan penjelasan terkait lahan yang kini dikelola perusahaan.
“KPHP Bombana mementingkan masyarakat Bombana, atau melindungi kepentingan PT. Jhonlin Batu Mandiri,” pungkasnya. (A)