Reporter : Rahmat R
Editor : Kang Upi
JAKARTA – Rajiun Center melalui Sekretarisnya Laode Agus Salim meminta Pemerintah Kabupaten Muna bisa menyelesaikan kasus perusakan baliho bakal calon Bupati Muna Laode Muhammad Rajiun Tumada, pada Agustus 2019 lalu.
Penyelesaian tersebut, kata Agus, yakni dengan membantu mencari dan mengungkap pelaku perusakan. Menurutnya, perusakan itu menggambarkan ketidakdewasaan dalam berpolitik, khususnya terkait Pilkada Muna tahun 2020 mendatang.
“Kejadian ini kita sesalkan dan sayangkan, tindakan ini karena ada yang panik dengan hadirnya Raji’un di Muna induk,” kata Agus saat dikonfirmasi via WhatsApp, Rabu (27/11/2019).
Agus juga menjelaskan, Pemda perlu membantu untuk menemukan pelakunya, guna mencegah terbangunnya asumsi di masyarakat yang mengaitkan kasus tersebut dengan dinamika politik jelang Pilkada 2020.
“Ini bisa mencegah asumsi bahwa hal tersebut dinamika politik jelang Pilkada 2020.,” tandas Alumni FISIP UHO ini. di sekitaran Kota Raha.
Baca Juga :
- Gerindra Sultra Akhirnya Tuntaskan Perbaikan Jalan Rusak di Lambuiya Konawe
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Empat Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Kampanye Akbar Paslon No 3 Harmin dan Dessy di Lapangan Sepak Bola Desa Humboto Uepai, Ribuan Massa dari 28 Kecamatan Turut Memeriahkannya
- DKPP RI Jatuhkan Sanksi Kepada Komisioner KPUD dan Bawaslu Konawe
- Sekda Konawe Gelar Rapat Kerja Besama Pemerintah Kecamatan Onembute
- Kampanye Dialogis Paslon Kada No 3 HADIR Berakhir di Padangguni Jemput Kemenangan
Kata Agus, pengrusakan baliho Rajiun di Muna adalah kejadian yang tidak menggambarkan kedewasaan berpolitik.
Rajiun Tumada adalah sosok Bupati Muna Barat (Mubar) yang memiliki niatan untuk maju bertarung di Muna sebagai bakal calon Bupati Muna. Saat ini sudah mendaftarkan diri di beberapa partai yang membuka penjaringan calon bupati di Kabupaten Muna.
“Kejadian ini kita sesalkan dan sayangkan Tindakan ini karena ada yang panik dengan hadirnya Raji’un di Muna induk,” kata Agus saat dikonfirmasi lewat via WhatsAppnya, Rabu (27/11/2019).
Alumni FISIP UHO ini meminta Pemda Muna ikut terlibat dalam penyelesaian kasus. Terutama mencari tahu siapa pelaku pengrusakan baliho tersebut.
“Pemda sebagai pemerintah setempat harus bisa membantu untuk menemukan pelakunya. Semoga Kalau didapat pelakunya maka tidak ada sebagian oknum melihat bahwa ini adalah bisa mencegah dengan asumsi bahwa hal tersebut adalah dinamika dalam berpolitik,” tandas Agus.Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi ke pihak Pemda Muna.