FEATUREDKESEHATANMUNA

RSUD Raha Diduga Lamban Tangani Pasien, Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayi

646
×

RSUD Raha Diduga Lamban Tangani Pasien, Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayi

Sebarkan artikel ini

RAHA, MEDIAKENDARI.COM – Keluhan masyarakat akan buruknya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), membuat pasien ibu Reni (32) asal Desa Lagasa, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, harus kehilangan bayinya yang sedang di kandungnya. Beruntung ibu hamil tersebut bisa selamat.

Menurut penjelasan Machdin, yang merupakan keluarga dari ibu Reni, awalnya pihak RS telah melakukan penangan medis, namun kata bidan Asra yang saat itu sedang bertugas piket, bahwa pasien tersebut belum waktunya melahirkan. Sementara dari rumah mereka telah melihat tanda-tanda melahirkan.

“Sekitar 20 menit di RS, pecahlah air ketuban ibu Reni. Namun tidak ada tindakan yang dilakukan pihak RS karena alasan belum waktunya, dan masih menunggu dokter,” ucap Machdin saat ditemui mediakendari.com, Minggu (10/9/2017).

Kemudian sekitar pukul 19.00 malam, bidan Asra mengatakan kepada pihak keluarga yang sementara di RS, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan bayi tersebut yang dikandung Reni, sudah tidak memiliki denyut jantung dan tidak bergerak-gerak lagi.

Begitu pula dengan Suami Reni, Unyil, juga mengungkapkan malam itu pihak keluarga sempat panik. Lalu sang istri dibawa ke ruangan operasi. Setelah beberapa menit di dalam ruangan, tiba-tiba dokter keluar menyuruh pihak keluarga untuk membeli obat di luar Rumah Sakit yang harganya Rp 1.900.000.

Machdin, Ketua Asosiasi Masyarakat. Foto : Sulfikar/MEDIAKENDARI.COM

“Beberapa menit kemudian setelah obat tersebut diberikan, dan proses operasi tersebut berjalan sekitar 1 jam, muncul sang dokter berucap bahwa bayi yang dikandung istri saya telah meninggal dunia,” ungkap Unyil.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Masyarakat Pesisir Desa Lagasa Mahdin, mendesak agar pihak RSUD mampu mempertanggung jawabkan kelalaian petugasnya, yang diduga tidak mampu bekerja dengan baik. Selain itu, ia juga mendesak kepada penegak hukum agar secepatnya menangani kasus tersebut.

Baca Juga : Keluarga Reni Ngamuk di RSUD Raha

“Saya meminta kepada pihak RS agar mempertang-gungjawabkan perbuatan yang dilakukan oleh pihak petugas. Sebab kasus tersebut adalah pidana,” tegas Mahdin.

Untuk diketahui pasien atas nama Ibu Reni mulai merasakan sakit perut sejak pukul 04.00 Subuh, pada hari Jumat (08/09/2017) lalu. Namun hingga pukul 14.00 siang, sang pasien tersebut tak kunjung melahirkan. Sehingga bidan desa atas nama Masria, memberikan rujukan ke RSUD Muna.

Sampai berita  ini terbit, belum ada konfirmasi dari pihak RSUD Muna.

Penulis : Sulfikar
Editor  : Jaspin

You cannot copy content of this page