BUTON TENGAH

Rusak Hingga Menimbulkan Debu, Warga Desa Morikana di Buteng Tutup Jalan Kabupaten

1515
×

Rusak Hingga Menimbulkan Debu, Warga Desa Morikana di Buteng Tutup Jalan Kabupaten

Sebarkan artikel ini
Jalanan di desa Morikana
Kondisi Jalan Kabupaten di Desa Morikana rusak dan berdebu

Reporter : Syaud Al Faisal
Editor : Ardilan

LABUNGKARI – Warga Desa Morikana Kecamatan Mawasangka Tengah (Masteng) Kabupaten Buton Tengah (Buteng) mengeluhkan jalan Kabupaten di wilayah Desa dimaksud rusak dan mengakibatkan banyak debu berhamburan. Atas kejadian itu, warga pun kompak menutup akses jalan tersebut dan mengalihkan akses kendaraan ke jalan Desa.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa (Kades) Morikana, Rusdin. kata dia, sepanjang jalan Kabupaten di desa Morikana ini kondisinya rusak parah dan juga berdebu. Hal itu menjadi pemicu Mahasiswa yang juga warga lokal melakukan penutupan akses jalan tersebut dan mengalihkan ke jalan desa.

Pengalihan akses jalan karena warga sekitar khawatir akan terkena infeksi saluran pernapasan.

“Sewaktu aksi itu, saya berada di Kota Baubau dan keluhan warga ini sudah lama sejak satu atau dua bulan lalu. Mereka adik-adik Mahasiswa mewakili masyarakat untuk mengalihkan jalan Kabupaten ini ke jalan desa itu hasil musyawarah bersama, Polsek Masteng, Camat Masteng, dan pemda Buteng sepakat untuk dialihkan sementara ke jalan desa,” ungkap Kades Morikana, Rusdin dikonfirmasi MEDIAKENDARI.Com di Kantor Desa Morikana, Rabu 05 Agustus 2020.

Ia menjelaskan kumpulan debu tebal jalanan menutupi pandangan ketika sebuah mobil melintasi jalan di Desa morikana. Apalagi saat ini musim kemarau kebanyakan warga lokal di wilayah itu mengeluhkan masalah kesehatan akibat banyaknya debu.

“Hasil aksi mahasiswa tersebut, pak Bupati merespon dan sepakat untuk membantu mengalihkan jalan Kabupaten tersebut melewati jalan desa di dusun Wabula,” ujarnya.

Kondisi Jalan Kabupaten di Desa Morikana rusak dan berdebu

Disisi lain, menurutnya, yang menjadi kendala adalah sepanjang 300 meter jalan Desa di dusun Wabula itu hanya berukuran lebar 4 meter. Apabila dua mobil yang berlawanan arah secara berpapasan tidak akan bisa melewati jalan tersebut.

“Atas kendala itu, pak Bupati melalui Dinas Pekerjaan Umum sepakat menambah lebar tiga meter jalan sepanjang kurang lebih 300 meter, Alhamdulilah kemarin sore sudah dikerjakan,” beber Kades yang baru menjabat delapan bulan itu.

Sebagai tambahan, dari pantauan reporter MEDIAKENDARI.Com di lapangan, kondisi jalan yang mulai dari ujung perkantoran desa hingga perbatasan cukup dikeluhkan oleh warga setempat. Dimana setiap warung ataupun rumah warga yang berada di pinggir jalan mengeluhkan debu yang masuk ke rumah warga.

You cannot copy content of this page