KONAWE SELATANSULTRA

Sejumlah Nama Honorer “Menghilang”, Penerbitan SK Bupati Koltim Tuai Polemik

971
×

Sejumlah Nama Honorer “Menghilang”, Penerbitan SK Bupati Koltim Tuai Polemik

Sebarkan artikel ini
Sekdis Dinkes Koltim Badwi Natsir saat ditemui di kantornya. Foto: Jaspin

Laporan : Jaspin

Editor : Kang Upi

TIRAWUTA – Penerbitan Surat Keputusan (SK) Bupati Kolaka Timur tentang pengangkatan honorer daerah menuai polemik. Pasalnya, sejumlah nama pegawai honorer yang sebelumnya telah tercantum kini menghilang.

Padahal, pemerintah pusat memperioritaskan honorer dengan masa kerja lama untuk diangkat CPNS atau PPPK. Namun dengan hilangnya nama dari SK tersebut, tentu memupuskan harapan untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) kelak.

Polemik seputar hilangnya nama dari SK Bupati ini, dialami para honorer yang bertugas di sejumlah Puskesmas di Kabupaten Koltim.

Dikonfirmasi atas hal ini, Sekretaris Dinas Kesehatan Koltim, Badwi Natsir menjelaskan, penerbitan SK bupati berdasarkan pengajuan tiap Kepala Puskesmas, dan selanjutnya diserahkan ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Koltim.

“Jadi kami disini hanya sebatas memerima usulan dari 12 puskesmas. Adapun masalah ada yang baru masuk lantas sudah ada namanya dalam SK, itu adalah kewenangan dari Kapusnya,” jelas Badwi.

Menurutnya, untuk mekanisme pengangkatan kembali honorer di instansinya, salah satu yang harus dipenuhi yakni musti bersikap rajin dan kinerjanya baik, serta sudah cukup lama menjadi pegawai honor.

“Kami pihak Dinkes sudah memberikan kepercayaan penuh kepada para Kapus untuk melihat siapa-siapa yang pantas untuk dimasukan kedalam SK tersebut,” tutur Badwi.

Dimintai penjelasan atas hal ini,Mantan Kepala Puskesmas Tirawuta, Sukono membeberkan, jika dirinya memang telah mencoret beberapa nama petugas honorer. Namun, pencoretan tersebut dilakukan atas perintah Kadinkes.

Menurutnya, dirinya telah diarahkan agar petugas honorer yang dimaksudkan tersebut untuk tidak dimasukkan kembali kedalam SK honorer daerah.

“Saya diperintahkan langsung oleh Plt Kadis Dinkes lama, agar namanya tidak dimasukan dalam SK tersebut,” ungkap Sukono.

Sementara itu, kepada media ini salah seorang petugas honorer di salah satu Puskekas di Koltim menjelaskan, bahwa namanya masuk dalam daftar honorer daerah di SK bupati lama.

Namun, di SK bupati yang baru, namanya dan sejumlah rekan lainnya sudah tidak ada. Malah, sejumlah oknum yang diduga keluarga Kadinkes dan Kapus telah tercantum namanya di SK meski belum lama menjadi honorer.

“Kalau alasan berdasarkan kerajinan, silahkan dilihat absensi kehadiran kami. Justru aneh banyak anak kadis dan ponakannya kapus yang tadinya tidak ada namanya di SK lama, tiba-tiba namanya ada di SK baru, sementara kalau mau dibilang mereka itu belum lama masuk,” ungkapnya. (B)


You cannot copy content of this page