NEWS

Sejumlah SMA di Sultra Mulai Terapkan Kurikulum Prototipe 

443
×

Sejumlah SMA di Sultra Mulai Terapkan Kurikulum Prototipe 

Sebarkan artikel ini
Tampak Kadis Dikbud Sultra, Asrun Lio

KENDARI – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara (Kadis Dikbud Sultra), Asrun Lio menyebutkan kurikulum prototipe (prototype) mulai diterapkan sejumlah sekolah menengah atas (SMA) di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Asrun menjelaskan kurikulum prototipe ini dimaksudkan hadir untuk recovery pembelajaran tatap muka yang mengalami keterlambatan pada masa pandemi Covid -19.

“Saat ini sudah berjalan. Ini pilihan untuk setiap sekolah karena kurikulum ini dimaksudkan untuk recovery pembelajaran tatap muka yang mengalami keterlambatan pada masa pandemi,” terangnya.

Oleh karena itu, kata dia, kurikulum prototipe ini hanya difokuskan pada kematangan tujuan pembelajaran yang esensial.

Baca Juga : Asrun Lio Dorong Pemuda Jaga Kearifan Lokal Serta Dukung Pembuatan Minyak Tradisional

“Ini kurikulum prototipe adalah kurikulum yang difokuskan pada kematangan tujuan-tujuan pembelajaran yang esensial saja. Saat ini telah berjalan penyederhanaan,” jelasnya.

Di samping itu, Asrun Lio menyebutkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) masih dilaksanakan secara terbatas.

Menurutnya, hal ini dilakukannya demi tetap menjaga siswa dari penyebaran Covid -19 yang masih melanda.

“Sekarang pembelajaran tatap muka masih terbatas, pak Gubernur Sultra sudah mengedarkan surat edaran itu kepada seluruh kabupaten/kota di Sultra,” katanya.

“Karena rata-rata di Sultra ini PPKM-nya pada Level 1 dan Level 2 sudah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas,” tambahnya.

Baca Juga : Asrun Lio : Terimakasih Pemda Maluku Utara 

Ia mengatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas ini karena pemerintah masih mengutamakan kesehatan siswa.

“Untuk pembelajaran itu maksimal enam jam sehari. Jadi kami harapkan sekolah dapat mendorong upaya siswa-siswa tetap menerapkan protokol kesehatan dan mereka diharapkan bisa vaksinasi,” tuturnya.

Selanjutnya Asrun menuturkan, syukurnya vaksinasi siswa telah mencakup lebih dari 50% sehingga sudah dapat melaksanakan sekolah tatap muka terbatas.

“Guru dan tenaga pendidik sudah divaksin di atas 80 persen karena saat ini sudah ada sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka 100 persen. Tapi jam pembelajarannya dikurangi,” tutupnya.

 

Penulis : Sardin.D

You cannot copy content of this page