KENDARI – Waktu pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024 mendatang masih terbilang jauh. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) rupanya sejak dini berupaya mengantisipasi warganya agar tidak terlibat politik uang.
Antisipasi itu coba dilakukan Pemkot Kendari melalui sosialisasi yang digelar untuk masyarakat agar dapat terhindar dari politik uang, SARA, penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian sehingga pelaksanaan pemilihan umum kelak di Kota Kendari dapat berjalan lancar, aman dan damai.
“Kita sangat berharap pemerintah kota Kendari tentunya kita sebagai Ibu kota provinsi (Sultra) agar menjadi contoh dalam pemilihan serentak ini benar-benar aman terhindar dari yang namanya hoax dan kita juga berharap betul-betul jujur adil, tidak ada politik uang,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Nahwa Umar dikonfirmasi Selasa, 02 November 2021.
Menurutnya, bila dalam Pilkada masyarakat telah terpapar politik uang, pemimpin yang terpilih nantinya dalam mengemban amanah akan berpikir untuk mengembalikan uang yang telah terpakai karena politik uang tersebut.
“Kalau kita awali sesuatu dengan politik uang maka tidak mustahil seterusnya akan seperti itu karena akan berusaha mengembalikan apa yang sudah dikeluarkan,” ujarnya.
Selain itu Nahwa juga mengimbau agar masyarakat tetap menggunakan hak pilihnya atau tidak golput dalam pemilihan nanti.
“Kalau golput akhirnya jumlah penduduk kita yang jumlahnya sekian tidak mencapai target dan itu akan mempengaruhi kualitas hasil dari pemilihan itu,” katanya.
Ia menambahkan masyarakat harus mempunyai pemikiran bahwa Pilkada adalah sarana yang tepat untuk menyampaikan aspirasinya melalui kotak suara pada pemilihan nanti.
Penulis : Dila Aidzin