Reporter : Mumun
Editor : La Ode Adnan Irham
WANGGUDU – 510 pengungsi korban banjir di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), yang tinggal di hunian sementara kehabisan stok makanan. Saat ini ratusan pengungsi harus berupaya sendiri mencari kebutuhannya.
Kekosongan logistik korban banjir diungkapkan Kepala Dinas Sosial Konawe Utara, Nafsahu. Kata dia, saat ini instansinya tidak bisa lagi menangani pengadaan logistik karena stok beras 100 ton lebih sudah habis.
“Nda adami, habis. Tinggal menunggu untuk jaduknya. Untuk sementara nda bisami kita tangani, sudah habismi masa transisi. Kecuali tahun depanpi,” kata Nafsahu, Kamis (10/10/2019).
BACA JUGA :
- World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Kearifan Lokal Bali
- Pj Bupati Harmin Ramba Dianugerahi International Certificate of Excellence and Recognition
- Sukses Selenggarakan Pemilu 2024, PPLN Istanbul Gunakan Tiga Metode
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, Djasmiddin, membenarkan kondisi logistik di lapangan untuk korban banjir telah habis.
“Logistik yang mana. Belum ada tambahannya. Belum ada yang talangi, karena memang belum ada logistik yang masuk. Itu bagiannya Dinsos, tapi sekarang logistik di Dinsos lagi kosong. Tapi kami tetap berupaya. Upaya mereka (Pengungsi) sendiri saja dulu. Anggaran untuk logistik yang disiapkan tidak ada, memang itu untuk Dinsos,” ujarnya.
Untuk diketahui, 841 korban banjir yang sementara dibangunkan hunian sementara oleh pemerintah. Sementara yang bertahan tinggal di Camp pengungsian hingga saat ini berjumlah 510 kepala keluarga. (A)