NEWS

Stok Vaksin Covid-19 Pemkot Baubau Tersisa Sedikit

1123
×

Stok Vaksin Covid-19 Pemkot Baubau Tersisa Sedikit

Sebarkan artikel ini
Vaksin Sinovac.

 

Penulis : Ardilan

BAUBAU – Stok vaksin Covid-19 jenis Sinovac yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) tersisa sedikit. Stok yang tersedia saat ini tidak mencukupi untuk vaksinasi tahap II bagi yang akan divaksin.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau, Rahmat Tuta mengatakan saat ini pihaknya tinggal memiliki 100 vial atau seribu dosis vaksin. Sementara yang akan menerima vaksin tahap II tercatat sekitar 7.000 orang.

Rahmat mengungkapkan untuk mengantisipasi kekurangan vaksin itu pihaknya tengah meminta tambahan vaksin Sinovac ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra.

“Mereka yang berjumlah 7.000 orang ini yang mengikuti vaksinasi massal yang disaksikan bapak Presiden Joko Widodo lalu belum mendapatkan suntikan dosis kedua atau terakhir sampai hari ini,” ungkap Rahmat Tuta dalam keterangannya Selasa, 03 Agustus 2021.

Rahmat Tuta bilang peserta vaksin tahap II ini mengikuti vaksinasi tahap I di Polres dan Satgas Covid-19 Baubau. Ia merinci butuh sekitar 500 hingga 600 vial dosis vaksin untuk mencukupi kebutuhan 5.000 sampai 6.000 orang peserta vaksinasi massal tersebut.

Rahmat mengaku selain melaporkan ke Pemprov terkait kekurangan vaksin ini, ia juga telah melaporkannya kepada Kapolda Sultra melalui video conference. Ia membeberkan pihaknya akan menjemput vaksin yang dibutuhkan tersebut dalam waktu secepatnya.

“Karena kami sangat kekurangan vaksin tentu kita berharap pemerintah pusat untuk segera mengirimkan vaksin. Ketika misalnya dilakukan pelayanan, masih ada orang dosis kedua tidak datang, lalu ada orang yang mau vaksin pertama, maka dia akan dilayani. Supaya tidak rusak ini vaksin kareba satu vial itu kan untuk sepuluh orang,” pungkasnya.

Ia menambahkan pihaknya tetap mengimbau bagi masyarakat yang telah divaksin agar tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti memakai masker, menjaga jarak, rutin mencuci tangan serta mengurangi mobilitas yang dapat memicu kerumunan.

You cannot copy content of this page