Reporter : Erwino
Editor : Kang Upi
RAHA – Kabupaten Muna merupakan salah satu daerah tertua di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang usianya sudah mencapai 60 tahun. Namun tidak dipungkiri, pembangunan wilayah ini terbilang lambat dibanding daerah lain.
Hal ini menjadi perhatian khusus Calon Bupati Muna, Syarifuddin Udu pada kunjungannya ke Muna belum lama ini, dalam rangka sosialisasi pencalonan di Pilkada Muna tahun 2020 mendatang.
Menurut pria yang kini menjabat Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri ini, perkembangan pembangunan di Bumi Sowite itu tidak secepat daerah lain.
“Muna kalau dilihat perkembangannya ternyata tidak secepat daerah lain dalam melakukan pembangunan,” ujar Syarifuddin saat memberikan keterangan via selulernya, Selasa (23/7/2019).
Untuk itu, Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) Pusat ini mengaku dirinya merasa terpanggil untuk pulang ke kampung halamannya guna mengabdikan diri melalui pembangunan.
BACA JUGA :
- Kolaborasi Kuat! Pemda Muna dan Kemenkumham Sultra Genjot Pembentukan Posbankum Desa-Kelurahan
- Kunjungan Kerja ke Muna, Kapolda Sultra Perkuat Sarana Operasional Polri
- Pertemuan Perdana Direksi Dan Komisaris Baru Bersama Pejabat Eksekutif Bank Sultra; Sinergi Menuju Pencapaian Target Kinerja 2025
- Bukan Sekadar Menjaga Keamanan, Polisi di Muna Bangun Sumur Bor dari Uang Pribadi
- Ketua Dekranasda Prov. Sultra Serahkan Bantuan ke Perajin Tenun Desa Masalili dan Dorong Promosi Produk Lokal
- Rutan Kelas IIB Raha Gelar Pembinaan Keagamaan: Ratusan Warga Binaan Anstusias Ikuti Kegiatan Baca Qur’an dan Iqro
Menurutnya, dengan menjadi Kepala Daerah maka akan memiliki kewenangan untuk menentukan arah kebijakan dalam membangun daerah. Karena, lanjutnya, perkembangan suatu daerah itu tergantung dari siapa yang menjadi pemimpinnya.
“Karena melihat kondisi Muna yang seperti ini, jadi saya kembali ke Muna untuk mencoba mengabdikan diri,” ungkapnya.
Dalam kewenangannya sebagai Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Syarifuddin juga mengungkap jika selama ini dirinya turut berkontribusi bagi daerah Muna, namun hanya sebatas pemberi masukan, arahan dan bimbingan.
Kaitannya dengan pencalonan dirinya di Pilkada Muna tahun 2020 mendatang, lanjut Mantan Pj Gubernur Jawa Tengah ini, dirinya meminta dukungan agar diberi kesempatan menjadi orang nomor satu di Bumi Sowite.
Dukungan itu dibutuhkan, kata Syarifuddin, agar dirinya berkesempatan untuk membuktikan gagasan pembangunan daerah yang sudah direncananakannya, sebagai misi pengabdian bagi daerah.
“Kewenangan kami itu sebatas pemberi arahan, saran dan masukkan mengenai keuangan. Jadi kalau mau lihat apa yang bisa saya buat, masyarakat sebaiknya memberikan kesempatan pada saya untuk menjadi Bupati,” tukasnya.
Syarifuddin juga mengaku berkomitmen penuh untuk mencoba merebut kursi Bupati Muna yang saat ini diduduki oleh LM Rusman Emba melalui ajang Pilkada Muna 2020 mendatang.
Soal minimnya pembangunan di Muna, Wakil Bupati Malik Ditu juga pernah menyinggungnya dihadapan para mahasiswa UHO usai penarikan dan penutupan program KKN.
Dihadapan para mahasiswa, Malik Ditu mengungkap permohonan maaf kondisi daerah yang tertinggal dibanding daerah lain. “Para mahasiswa pasti kurang puas. Meski daerah ini kabupaten tua tapi masih terbelakang,” katanya. (B)











