NEWS

Tingkatkan Pemahaman Sastra, KBST Gelar Bengkel Musikalisasi Puisi Untuk Siswa SMA Sederajat di Kota Kendari.

653
×

Tingkatkan Pemahaman Sastra, KBST Gelar Bengkel Musikalisasi Puisi Untuk Siswa SMA Sederajat di Kota Kendari.

Sebarkan artikel ini
Suasana Proses Kegiatan Bengkel Musikalisasi Puisi serta penampilan musikalisasi puisi dari peserta kelompok di atas panggung acara.

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM–Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanakan kegiatan Bengkel Musikalisasi Puisi bagi siswa SMA/SMK/MA di Kota Kendari.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kandai Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara selama 3 hari dan diikuti oleh 50 orang dari 10 sekolah di Kota Kendari. Setiap sekolah diwakili oleh 4 orang siswa dan 1 guru pendamping.

Dalam sambutannya, Kepala KBST mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para siswa SMA/sederajat dalam apresiasi sastra, khususnya musikalisasi puisi.

Baca Juga : Tingkatakan Ekonomi di Masyarakat, Pemkab Muna Hadirkan Pabrik Jagung Berbasis Modern

“Alhamdulillah beberapa tahun terakhir, Sulawesi Tenggara selalu meraih peringkat yang membanggakan. Tentu saja capaian itu menjadi bahan evaluasi bagi KBST untuk terus melibatkan sekolah-sekolah yang lain sehingga tidak hanya satu sekolah yang selalu jadi pemenang, atau hanya sekolah-sekolah tertentu saja yang aktif ikut dalam festival muspus” ujarnya.

Kegiatan ini mendatangkan tiga narasumber terpilih, Topan Mega Bayu terkait harmoni dan ritmik, Andi Baetal Mukadas mengenai konsep dasar musikalisasi serta Iman Rivaldi yang membahas musikalisasi puisi dalam upaya musikalisasi satu karya puisi.

“Tujuan mengetahui harmoni dan ritmik agar paham jalannya tanda kunci dan mengomposeri alur musik, sehingga dibutuhkan pula proses yang kreatif karena merupakan karya sastra berbalut seni musik” jelas Topan.

Iman Rivaldi pun turut berkomentar terkait kegiatan ini, menurutnya musikalisasi merupakan kegiatan membaca puisi berulang-ulang, sambil menyelami puisi perlahan-lahan untuk mendapatkan mood yang akan melahirkan tempo.

Baca Juga : Kepala Divisi IT Bank Sultra Diperiksa di Kejati Sulta Soal Dugaan Korupsi

“Jika puisi sedih, temponya tidak mungkin cepat. Misalnya, puisi “Meditasi Rawa Aopa” yang sudah tersurat akan ketenangan, dengan penceritaan suasana yang ada di Rawa Aopa” ujar Iman.

Kegiatan bengkel muspus selama 3 hari ini diakhiri dengan praktik musikalisasi puisi oleh seluruh peserta dengan per kelompok tampil di atas panggung. Narasumber mengevaluasi dan memberikan masukan terkait penampilan tersebut.

Harapannya, seluruh sekolah di Sulawesi Tenggara dapat aktif terlibat dalam kegiatan yang dilakukan, khususnya musikalisasi puisi setiap tahunnya.

Reporter: Nur Anisah

Facebook : Mediakendari

You cannot copy content of this page