NEWS

Aplikasi Elsimil, Bantu Catin Deteksi Dini Risiko Miliki Anak Stunting

806
×

Aplikasi Elsimil, Bantu Catin Deteksi Dini Risiko Miliki Anak Stunting

Sebarkan artikel ini

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM–Stunting, masih menjadi fokus BKKBN Tahun 2023. Menurut Analisis Dampak Kependudukan BKKBN Provinsi Sultra, target pravalensi stunting Sultra tahun 2023 berada diangka 21,16%.

Tiga Kabupaten teratas dengan stunting tertinggi tahun 2022, masih dipegang oleh kabupaten Buton Tengah (41.6%), Bombana (35,3%) dan Buton Selatan (32,6%).

Saat ini Kota Kendari, berhasil mencapai target pravalensi stunting tahun 2022 dari 21,33% menjadi 19,5%, dan untuk tahun 2023 target pravalensi stunting untuk kota Kendari adalah 17,45%.

Salah satu program khusus yang dicanangkan oleh BKKBN Provinsi Sultra untuk menekan angka stunting adalah melalui Aplikasi Elsimil atau Elektronik Siap Nikah dan Hamil.

“Tujuannya bisa mendeteksi calon pengantin (catin) yang berisiko memiliki anak stunting, jadi memang 3 bulan sebelum menikah sudah memeriksakan kesehatannya, jadi bisa dipantau apakah berpotensi stunting atau tidak” Jelas Drs. Asmar, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sultra.

Pihaknya telah mewajibkan seluruh KUA di setiap daerah di Sultra agar setiap catin memeriksakan kesehatannya 3 bulan sebelum pernikahan di fasilitas kesehatan terdekat, sehingga bisa memasukkan datanya melalui aplikasi Elsimil, inilah skrining awal calon pengantin berisiko dilakukan melalui kuisioner pada aplikasi Elsimil.

“Dari data inilah, peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) sangat penting untuk mendeteksi catin dengan faktor risiko stunting” tuturnya.

Selain berfungsi sebagai alat skrining, dan media komunikasi dengan TPK, Elsimil juga sebagai media edukasi tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, kesiapan pranikah, kehamilan dll.

Namun, tidak sedikit yang mengeluhkan pemakaian aplikasi Elsimil ini. Asmar mengaku banyaknya warga yang menganggap aplikasi ini menghambat proses penyelesaian data pernikahan.

“Banyak warga yang menganggap kami mempersulit, menghambat proses penyelesaian data nikahnya, padahal bukan menghambat malah membantu” tegas Asmar.

Menurut Asmar, para catin juga perlu memperhatikan gizi yang dikonsumsi sebelum menikah, setelah menikah, terlebih jika dalam kondisi hamil. Tidak hanya protein nabati yang dikonsumsi, protein hewani juga sangat berdampak dengan tumbuh kembang anak.

“Konsumsi lebih banyak seperti hati ayam, daging, telur ikan dll, jadi sebelum nikah sehat, hamil sehat, dan bayinya sehat” tutupnya.

Reporter: Nur Anisah

You cannot copy content of this page