Reporter : Kardin
Editor : Kang Upi
KENDARI – Ada yang berbeda saat pelaksanaan Rapat Pleno terbuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tenggara (Sultra) kali ini, nampak seluruh komisioner serta para staff KPU Sultra menggunakan pita hitam sebagai tanda bela sungkawa atas banyaknya korban pada Pemilu 2019.
Sekretaris KPU Sultra, Syafruddin menuturkan, pita hitam yang di ikatkan pada lengan kanan merupakan tanda bahwa KPU saat ini tengah berduka atas banyaknya korban jiwa maupun jatuh sakit terhadap para petugas Pemilu di lapangan.
“Pleno kali ini kita memang masih suasana penuh duka dan pita hitam ini sebagai tanda berbela sungkawa. Semua anggota komisioner maupun staff menggunakan pita hitam ini,” papar Syafruddin di lokasi kegiatan rapat pleno KPU Sultra, Rabu (8/5/2019).
Baca Juga :
- 35 Peserta Existing Panwascam di Konut Ikut Tes Penilaian Evaluasi Kinerja
- Resmi Daftar di Tiga Partai, Kini Bachrun Labuta Bidik PKS
- KPU Muna Buka Perekrutan PPK PIlkada 2024, Ini Jadwalnya
- La Ode Kardini Resmi Daftar Dua Partai Maju Pilkada Muna
- Asaad Adi Karim Daftarkan Diri Sebagai Wawali Baubau pada Penjaringan PDIP
- Resmi Daftar di PDIP, Hardodi Siap Tarung di Pilkada Busel
Terlebih katanya, jumlah korban yang meninggal telah mencapai 547 orang di seluruh Indonesia baik itu anggota KPPS maupun PPS serta ribuan lainnya masih dalam perawatan.
Terkhusus di Sultra tambah Syafruddin, jumlah korban jiwa yang meninggal dunia mencapai 6 orang petugas KPPS maunpun PPS, sementara 300 lebih lainnya masih dalam perawatan.
“Dari total 547 korban jiwa yang meninggal dunia itu sudah termasuk 6 orang dari Sultra,” ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya juga telah memberikan santunan terhadap para keluarga korban. Terlebih telah ada Surat Keputusan (SK) dari Sekjen KPU RI dengan besaran santunan yang cukup variatif.
“Awalnya memang santunan yang kami berikan atas kebersamaan kami. Tapi sekarang sudah ada SK dari Sekjen KPU RI,” tutupnya. (A)