KENDARI – Ketua 2.1 BK Forum Komunikasi Purnawiran Putra-Putri TNI/Polri Indonesia Cabang Kota Kendari, Syahrani, ST menolak keras adanya oknum yang mengatasnamakan suku dan asal usul karena hal tersebut berpotensi merusak semangat kebhinekaan dan nasionalisme.
Pernyataan Syahrani itu dilontarkan saat menjadi narasumber pada program Bincang Kita di studio Mektv, Jumat 5 November 2021.
“Kami akui akhir-akhir ini di Kota Kendari ada beberapa oknum yang mengatasnamakan suku itu sama saja merusak semangat kebhinekaan yang telah menjadi semboyang bangsa Indonesia, tentu saja kami sangat menantang,” tandasnya.
Kalau hal tersebut dibiarkan bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa karena tidak sesuai dengan semangat kebhinekaan yaitu berbeda-beda tapi tetap satu. Sebab ketika soal kebhinekaan diungkit maka yakin saja negara akan terpecah-pecah.
Syahrani menghimbau warga Kota Kendari agar tetap menjaga bersama kemananan dan ketertiban, jangan membuat keributan karena investor tidak akan masuk di daerah kita kalau kondisi keamanan tidak kondusif tentunya daerah dan masyarakat yang rugi.
Ditanya peran FKPPI di Kota Kendari, Syahrani menjelaskan pihaknya tidak terlibat langsung secara fisik melakukan pembangunan di Kota Kendari akan tetapi FKPPI melakukan pembinaan dan sosialiasasi tentang nasionlisme dan kebhinekaan.
“Tapi kami juga melakukan kegiatan sosial seperti melakukan penyemprotan desinfektan di 11 kecamatan pada saat pandemi. Selain penyemprotan kami juga pernah menggelar dialog kebangsaan dengan tema “Pancasila bukan musuh agama” yang diikuti berbagai kalangan termasuk kalangan mahasiswa,” pungkasnya.
Dialog mendapat respon positif dari berbagai kalangan termasuk kalangan siswa karena saat dialog diberikan pemahaman bagaimana merawat kebhinekaan dan tidak mudah percaya yang namanya berita bohong alias hoaks.
“Kita beritahu ade-ade kita kalau ada berita hoaks jangan dibagikan makanya dengan cara dialog siswa mendapat pengetahuan agar tidak terprovokasi berita hoaks,” terangnya.
FKKPI adalah organisasi kader dari tingkat desa sampai pusat memiliki pengkaderan secara berjenjang. Hal ini penting untuk menghasilkan kader yang militan sehingga kedepan bisa bermanfaat bagi negara dan bangsa.
“Alhamdulillah saat ini di pusat ada enam kader kami di kementerian, tentu saja sesuai latar belakang keahlian mereka. Jadi memang kader digodok sedemikian rupa agar dapat bersaing diberbagai level,”tukasnya.
Penulis : Redaksi