NEWS

Gubernur Sultra Dorong Prinsip Localizing SDG’s di Daerah untuk Budidaya Udang

853
×

Gubernur Sultra Dorong Prinsip Localizing SDG’s di Daerah untuk Budidaya Udang

Sebarkan artikel ini
Tampak Gubernur Sultra, H Ali Mazi SH

KENDARI – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H Ali Mazi, SH menyampaikan sambutannya pada acara Rapat Koordinasi Persiapan Program Integrated and Revitalization Shrimp Farming di Kota Kendari Jum’at, 08 April 2022.

Rapat itu merupakan upaya untuk membangun inter-koneksi antar Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mengoptimalkan komitmen, kerja sama dan kontribusi demi pencapaian tujuan bersama dalam program pengembangan budidaya udang.

“Perwujudan prinsip Localizing SDG’s di Tingkat Daerah atau mengupayakan penerapan tujuan pembangunan berkelanjutan yang sesuai dengan situasi, kondisi, potensi, kebutuhan dan karakteristik lokal di daerah akan semakin terfasilitasi dengan adanya persiapan program Integreitid end Revitalisesyen Srimp Ferming di Provinsi Sulawesi Tenggara yang hari ini kita laksanakan. Keberadaan program ini diharapkan dapat menjadi energi baru untuk mengakomodasi prakarsa lokal bagi percepatan pencapaian berbagai target yang sudah ditetapkan,” kata Gubernur Ali Mazi.

Ia menjelaskan program itu bertujuan untuk saling mengisi, melengkapi dan memperkaya berbagai inisiatif baru dalam pengelolaan perikanan tambak udang yang berkelanjutan. Tambak udang tersebut, akan dikelola secara ramah lingkungan dan seimbang antara aspek ekologi, ekonomi dan inovasi teknologi.

“Pembangunan tambak udang perlu memperhatikan aspek ekologi secara berkelajutan dan aspek ekonomi melalui penerapan bisnis multi produk dan multi kompetensi yang akan menyerap tenaga kerja lokal, serta aspek inovasi teknologi melalui industrialisasi terintegrasi dari hulu sampai hilir, dan modernisasi sistem produksi yang didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berkompeten,” ungkapnya.

Menurutnya, program ini menandakan bahwa dari hulu ke hilir siklus budidaya udang harus terkelola dengan baik dan minim resiko khususnya terhadap ligkungan hidup akibat dari aktivitas pembuangan limbah tambak pasca panen.

“Program ini akan membawa dampak baik bagi masyarakat Sultra melalui pemanfaatan lahan yang dapat dijadikan sumber ekonomi baru,” ujarnya.

Ia telah menyatakan kesiapan untuk mendukung apa yang menjadi kewenangan dari pemerintah daerah dan dari legislatif untuk mendukung apa yang menjadi permasalahan lahan agar bisa dioptimalkan kedepan. Program yang akan dilaksanakan berupa pengembangan kawasan tambak udang seluas 100 hektare dengan target produksi mencapai dua ribu ton.

“Bidang penataan jawasan perikanan budidaya juga akan memberikan bantuan berupa eksavator untuk memperbaiki tambak yang terkendala. Kemudian bantuan paket dukungan pendanaan untuk masyarakat mengelola tambak tersebut, dan kami juga akan mendistribusikan kincir yang semua itu masuk dalam APBN. Di tahun 2022 sudah mulai membangun tambak udang serta bisa menjadi kawasan udang yang terideal di Sultra. Tujuan dari kegiatan adalah untuk meningkatan kesejahteraan pembudidaya udang, memperbaiki infrastruktur dan konstruksi kawasan tambak tradisional, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan penerimaan devisa negara, serta meningkatan penerimaan pajak,” terangnya.

 

Penulis : Sardin.D

You cannot copy content of this page