WISATAKendari

Kembangkan Sektor Parawisata, Dispar Sultra Rangkul Puluhan Pengelola Wisata

1330
×

Kembangkan Sektor Parawisata, Dispar Sultra Rangkul Puluhan Pengelola Wisata

Sebarkan artikel ini
Suasana Workshop Dispar Sultra. Foto: MEDIAKENDARI.com

Reporter : Ferito Julyadi

KENDARI – Dinas Parawisata (Dispar) dan Ekonomi Kreatif Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong pengembangan destinasi wisata daerah. Salah satu upaya tersebut dengan mengedukasi para pengelola resort atau tempat wisata.

Menggelar workshop Pengembangan Daya Tarik Wisata, Dispar Sultra merangkul kurang lebih 40 pelaku atau pengelola wisata yang ada di Sultra, Selasa 22 Desember 2020 di salah satu hotel Kota Kendari.

Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi dan Industri Parawisata, La Ode Aliudin saat ditemui disela-sela kegiatan menuturkan kegiatan ini tentu bertujuan dan mengharapkan para pengelola wisata mendapatkan wawasan luas bagaimana tata kelola wisata yang baik.

“Setelah mereka mengikuti kegiatan ini kemudian kembali ke daerah masing-masing, mereka bisa langsung tahu action atau tindakan apa yang perlu dilakukan untuk mengembangkan destinasi wisata di daerahnya,” ujarnya.

Mengahdirkan pemateri yang kompeten di bidangnya, yakni para akademisi dan praktisi parawisata tentu kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta.

Praktisi Wisatawan sekaligus Dosen Manajemen Hospitality – Politeknik Parawisata (Poltekpar) Makassar, Daniel yang bertindak sebagai pemateri mengatakan, Sultra merupakan daerah yang memiliki potensi wisata yang sangat besar. Namun sayangnya, potensi tersebut tidak diimbangi dengan pengetahuan Sumber Daya Manusia (SDM) tentang pengelolaan destinasi wisata.

“Namun masalah kemapuan SDM dalam hal ini pengelola semakin kesini semakin membaik. Hanya yang memprihatinkan adalah perilaku masyarakat disekitar lokasi destinasi,” terang Daniel.

Ia menjelaskan, perilaku masyarakat sekitar yang masih mengadopsi kebiasaan-kebiasaan lama, seperti saling berebut lahan dan tamu wisatawan justru membuat mereka (wisatawan) merasa tidak nyaman dan akhirnya meninggalkan kesan yang buruk bagi tempat wisata itu.

Dirinya mengharapkan adanya kerjasama dengan masyarakat sehingga segala edukasi dan upaya melalui kegiatan hari ini dapat lebih diterapkan.

“Dengan adanya kegiatan-kegiatan pelatihan seperti ini para pelaku wisata akan menjadi lebih paham dengan apa yang nantinya harus mereka lakukan untuk kemajuan destinasi wisata di daerah mereka masing-masing,” pungkasnya.

Workshop Pengembangan Daya Tarik Wisata berlangsung selama dua hari, yakni 22 Desember 2020 – 24 Desember 2020.

You cannot copy content of this page