NEWS

Nasabah Bursa Saham di Sultra Siap-Siap Hadapi Window Dressing

896
×

Nasabah Bursa Saham di Sultra Siap-Siap Hadapi Window Dressing

Sebarkan artikel ini
Tampak Representatif Ipot Kendari Indo Premier Sekuritas Zulwan saat menjadi narasumber Bincang Kita di Mektv.

KENDARI – Representatif Ipot Kendari Indo Premier Sekuritas Zulwan mengatakan window dressing dipekirakan terjadi pada bulan Desember tahun 2021. Oleh karena itu para nasabah bursa saham bisa menikmati manfaat window dressing.

Window dressing sendiri adalah kondisi market yang bergerak hijau pada bulan tertentu atau mayoritas saham berwarna hijau yang biasanya terjadi dia akhir tahun dengan probabilty 100 persen sehingga para nasabah bisa memanfaatkan keuntungan menjelang window dressing.

“Sebenarnya window dressing kalau mau dibilang mitos juga bisa juga tapi kalau mau dibilang kenyataan juga bisa karena kalau mau dilihat secara data base selama 20 tahun kita tarik data setiap Desember selalu hijau atau selalu terjadi window dreesing,” jelas Zulwan saat menjadi nara sumber Bincang Kita di studio Mektv, Kamis 11 November 2021.

Menurut Zulwan window dressing tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga di dunia artinya semua negara yang punya bursa efek pasti mengalami window dressing.

Window dressing tidak saja terjadi di saham tapi juga terjadi di reksadana karena window dressing terjadi ditingkat menager investasi yang biasa mengelola dana besar yang biasa disebut pihak ketiga yang mengelola reksadana jadi kalau saham mayoritas naik maka otomatis reksadana saham ikut naik.

Terkait dengan persiapan menjelang window dressing pihaknya lagi fokus pada kegiatan yang banyak membahas tentang window dressing tentang seperti bagaimana window dressing kedepan, seperti apa nanti window dressing, kedepan market window dressing seperti apa.

Hal ini penting karena posisi sekarang berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, kalau tahun lalu lagi parah-parahnya pandemi tapi sekarang posisi mulai membaik inilah yang di sampaikan kepada nasabah.

“Kalau sudah ada pelonggaran di masa pandemi tentu kondisi eknomi Indonesia mulai membaik ini bisa menjadi tambahan sentimen positif bagi nasabah maupun calon nasabah untuk market,” ungkapnya.

Zulwan mengajak nasabah agar sebelum masuk window dressing nasabah sudah punya planning atau strategis untuk saham mana yang menarik untuk dicermati.

Ditanya soal edukasi, Zulwan mengatakan edukasi adalah hal penting yang terus dilakukan, karena dipahami nasabah di Sultra kurang memahami investasi di pasar modal baik di bursa saham maupun di reksadana.

“Setiap minggu edukasi baik via istagram, via meeting atau via youtube sehingga masyarakat Sultra tidak hanya yang ada di Kendari tapi juga yang di Raha atau di Baubau yang tidak bisa datang langsung ke Kendari punya akses dan pemahaman pasar modal yang sama.

“Ketika dia masuk pasar modal dia sudah tau ini resikonya ini keuntunganya sehingga tidak ada lagi investor gagap atau tertipu karena inveatsi bodong,” tukasnya.

“Ini yang kami lagi berusaha keras terkait edukasi baik dari indo premier sekuritas, OJK maupun bursa efek atau selalu menginformasikan kepada masyarakat jika ingin berinvestasi selalu cek yang pertama izinya, kalau punya izin ada kita sudah bisa melihat dari sisi resiko dan keuntungan apa cocok atau tidak,” paparnya.

Ditambahkan masyarakat Sultra banyak yang tidak cocok dengan saham untuk mengatasi hal tersebut diarahkan ke investasi resiko yang sangat kecil seperti ke reksadana, obligasi atau exchange traded fund (ITF) sehingga masing – masing investasi aman, dananya berkembang, bisa mencapai tujuan di masa depan tidak khawatir dananya dilarikan atau ditipu.

“Investasi yang kami tawarkan sudah tercatat, kerena itu ibu bapak bisa yakin oh ini investasi yang saya cari,” tukasnya.

Penulis : Redaksi

You cannot copy content of this page