Reporter : Kardin
Editor : Kang Upi
KENDARI – Pilkada Kabupaten Buton Utara (Butur) pada 2020 mendatang kian menaikan suhu politik di daerah tersebut. Salah satu pemicunya, yakni langkah Partai Demokrat yang berencana mengusung kadernya sendiri.
Partai Demokrat sendiri merupakan salah satu partai pengusung petahana yakni pasangan Abu Hasan-Ramadio yang kini duduk di kursi kekuasaan. Sehingga tak heran langkah ‘pecah kongsi’ ini dengan cepat mengubah peta politik di Butur.
Kini Partai Demokrat tengah mempersiapkan dua kader terbaiknya di Butur untuk melawan petahana, mereka adalah Ketua DPC Demokrat Butur, Muliadin Salenda dan Wakil Ketua DPRD Butur, Abdul Salam Sahadia.
Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Endang mengatakan, Muliadin Salenda merupakan kader potensial untuk maju sebagai calon bupati ke depan, pasalnya ia merupakan Anggota DPRD Butur dua periode.
“Muliadin Salenda merupakan kader terbaik kita di Butur. Ia juga cukup senior dalam perpolitikan di Butur,” ujar Endang beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, Wakil Ketua DPRD Butur, Abdul Salam Sahadia juga disebut Endang sebagai kader terbaiknya di Butur yang juga ikut dipersiapkan di Pilkada Butur. “Salam Sahadia juga kita persiapkan untuk maju,” jelasnya.
Baca Juga :
- Pemprov dan DPRD Paripurnakan HUT Sultra ke-60
- Wakili Pj Gubernur, Sekda Sultra Paparkan Tiga Kunci Sukses Otoda dari Kemendagri
- Keciprat Dana Pusat Rp 29 Miliar, Pj Bupati Konawe akan Fokus Tiga Program Pembangunan, Bangun Jalan Dari Kasipute Tembus Bandara HO
- LIRA Sultra Tantang Kejati Usut Proyek Pembangunan Stadion Lakidende yang Diduga Mangkrak
- Usai Terima Penghargaan dari Jokowi, KSK Klaim Didukung Surya Paloh dan Partai Pemenang Pilpres untuk Maju Cagub Sultra
- Status Kinerja Tinggi, Hanya Kery Satu-satunya Mantan Bupati di Sulawesi yang Turut Raih Penghargaan dari Presiden Jokowi
Meski demikian, Endang belum memutuskan siapa diantara dua nama tersebut yang bakal diusung oleh Partai Demokrat.
“Tapi untuk sekarang kita masih memantau perkembangan dan dinamika politik di Butur,” pungkasnya. (A)