KENDARI, MEDIAKENDARI.COM- Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari lakukan langkah-langkah upaya penanganan dampak bencana tersebut dengan melakukan konsolidasi
Penjabat Walikota Kendari Asmawa Tosepu mengatakan, pihaknya melakukan konsolidasi pada tingkat OPD termasuk Forkopimda untuk membentuk posko.
“Sejak terjadinya bencana, mulai malam itu juga kita mulai bergerak sebatas yang bisa dijangkau kemudian dilanjutkan kemarin tanggal enam,” katanya.
Asmawa juga mengatakan dengan memperhatikan kondisi, situasi, serta kriteria pemberlakuan darurat bencana, pihaknya memutuskan untuk penetapan darurat bencana untuk tujuh hari yang berlaku mulai 6 hingga 12 Maret.
Putusan tersebut dilakukan berdasarkan hasil rapat koordinasi bersama OPD dan Forkopimda termasuk instansi vertikal terkait dengan bencana yaitu Badan SAR, BMKG, dan PLN.
Baca Juga : Cegah Stunting, Bupati KSK Terima 3000 Kantor Beras Beras Fortivit Dari Perum Bulog
“Berbicara tanggap darurat artinya serangkaian kegiatan mendesak dan harus segera dilakukan untuk menghindari dampak yang lebih besar akibat dari bencana,” ungkapnya.
Selain itu Asmawa mengatakan prioritas utama yang dilakukan adalah pemulihan fasilitas layanan publik dan fasilitas yang berurusan dengan aktivitas masyarakat termasuk membuka akses jalan yang sempat terhambat karena tumbangnya beberapa pohon.
“Alhamdulillah sudah ditetapkan melalui keputusan Walikota nomor 184 tahun 2023 dan kemudian diikuti dengan pembentukan posko komando tanggap darurat bencana yang beranggotakan seluruh unsur elemen baik itu TNI l, Polri, OPD, SAR, termasuk aparat ditingkat kelurahan dan kecamatan,” jelasnya.
Dia melanjutkan Posko komando tersebut beranggotakan kurang lebih 373 orang yang dibagi menjadi 7 tim.
“Nanti masing-masing tim akan melakukan penanganan pasca bencana di wilayah masing-masing,” ucapnya.
Baca Juga : IPMI Kendari Sukses Gelar KEMAH Ramadhan, Diikuti Ratusan Peserta dari Berbagai Sekolah
Disamping itu pemkot Kendari juga telah melakukan langkah-langkah percepatan penanganan bencana dengan melakukan pendataan, identifikasi, dan asesmen atas dampak dari bencana kemudian ditindaklanjuti dengan penyerahan bantuan pada korban terdampak.
“Khususnya bantuan untuk kebutuhan sandang dan pangan termasuk pemberian santunan duka kepada korban yang meninggal dan sudah diserahkan kepada keluarganya kemarin.
Kedepannya tim yang telah dibentuk ini akan bekerja namun Asmawa mengharapkan tidak adalagi perpanjangan tanggap darurat bencana di Kota Kendari.
“Tapi jika dirasakan masih perlu dirasakan maka itu akan dilakukan perpanjangan,” katanya.
“Kepada seluruh warga Kota Kendari saya menghimbau untuk senantiasa waspada karena edaran dari BMKG, bencana hidrometeorologi ini akan terus berlanjut sehingga kita harus tetap mawas diri terutama dalam melakukan aktivitas di luar rumah,” tutupnya.
Reporter: Dila Aidzin
Facebook : Mediakendari