NEWS

Sekjen PWI Pusat Buka Seminar Nasional Akselerasi Perekonomian Daerah

580
×

Sekjen PWI Pusat Buka Seminar Nasional Akselerasi Perekonomian Daerah

Sebarkan artikel ini
Tampak Suasana Seminar Nasional di HPN di kota Kendari, Sultra

KENDARI – Sekjen Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mirza Zulhadi, MM membuka secara resmi seminar nasional Akselerasi Perekonomian Daerah untuk Memacu Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca Pandemic yang diselenggarakan dalam hari pers nasional (HPN) di salah satu hotel di Kendari, Selasa 8 Februari 2022.

Dalam sambutanya, Mirza Zulhadi mengatakan setiap HPN selalu mengedepankan tigal hal. Khusus HPN di Sultra telah membicarakan tentang diri sendiri PWI, yakni dengan melakukan konvensi media massa, kedua berbicara tentang kepentingan nasional yakni menyelenggarakan seminar ekonomi nasional dan ketiga berbicara kepentingan daerah dalam bentuk seminar yakni menyelenggarakan seminar pertambangan.

“Membicarakan pemulihan ekonomi nasional tentu menjadi konsentrasi kita semua, oleh karena diharpkan dalam seminar dapat membicarakan ,membahas serta menyimpulkan hal-hal yang bisa menjadi solusi perkembangan ekonomi kita kedepan,” terang Mirza

Baca Juga : Bank Sultra Meriahkan HPN dengan Berbagai Lomba dan Edukasi

Seminar nasional yang dilaksanakan secara virtual itu dihadiri para bupati/walikota se- Sultra, para instansi vertikal, unsur perbankan dan para pejabat jajaran Pemprov Sultra dan jajaran pejabat kabupaten/kota. Selain itu dihadiri unsur akademik dari berbagaia perguruan tinggi yang ada di Sultra.

Seminar menghadirkan enam nara sumber yang kompoten, masing-masing Menkoperekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Dirjen Perimbangan Keuangan Daerah, Kemenkeu Astera Primanto Bhakti, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, Kapuspen Kemendari Benni Irwan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang diwakili Deputi Bidang Ekonomi, Amalia Widyasanti, PhD.

Menkoperekonomian mengatakan pertumbuhan ekonomi terjadi di seluruh wilayah. Pertumbuhan tertinggi secara spasial dicapai kelompok provinsi Maluku dan Papua yang tumbuh 10,09 persen. Sedangkan sektor yang tumbuh positif yakni industri pengolahan tumbuh 4,92 persen, perdagangan tumbuah 5,56 persen, pertanian tumbuh 3, 64 persen, pertambangan 4,00 persen, dan sektor kontruksi 3,84 persen.

Baca Juga : Bupati Indramayu Menari Topeng Kelana Gandrung di Hadapan Para Dubes

Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan di pasar modal sudah bangkit tingkat kepercayaan masyarakat sudah bangkit, dimana antusias pengusaha sudah mulai bangkit. Dikatakan diakhir tahun 2021 jumlah investor pasar modal mencapai 7,5 juta atau naik 93 persen.

Sementara itu, Dirjen Perimbangan Keuangan, Kemenkeu Astera Primanto Bhakti mengatakan perkembangan belanja kesehatan tahun 2025 mencapai 54.327, 26 triliuan meliputi biaya pengawasan covid, dukungan vaksinasi, dukungan pada kelurahan, insentif tenaga kesehatan dan belanja kesehatan lain-lain dan kegiatan promosi yang ditetapkan pemerintah pusat, penyaluran dana desa bidang kesehatan, penyaluran dana desa untuk covid.

Ditempat berbeda Kapuspen Kemendagri, Benni Irwan menjelaskan guna mengantisipasi keadaan darurat termasuk keperluan mendesak akibat pandemi covid atau bencana lain yang tidak dapat diprediksi, Kemendagri mendorong pemda, kabupaten/kota agar menambah alokasi belanja tak terduga dalam APBD tahun 2022 sebesar 5-10 persen dari APBD 2021.

Baca Juga : Kolaka Utara Pamerkan Buah Kakao di Pameran HPN

Ketua KPK Firli Bahuri menerangkan, ada tiga pendekatan untuk pemberantasn korupsi yakni pertama pendektan pendidikan masyarakat, kedua pendekatan pencegahan, ketiga pendekatan penindakan.

“Edukasi kepada masyarakat tentang bahaya korupsi sangat penting dilakukan sejak dini, sehingga kedepan dapat melakukan pencegahan, setelah pencegahan baru kita masuk ketahap terakhir yaitu penindakan,” jelas Firli.

Perwakilan dari Beppenas Amalia A Widyasanti, PhD menjelaskan berdasarakan pengukuran pemulihan ekonomi daerah, maka Sultra, Sulteng, Papua serta Maluku Utara sudah kembali ke level pra pandemi. Sebaliknya Bali masih memerlukan perhatian khusus untuk mendorong perekonomian kembali ke kondisi normal.

 

Penulis : Redaksi

You cannot copy content of this page