Reporter : Erlin
Editor : Taya
KENDARI – Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pemandu wisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) melakukan pelatihan pemandu wisata buatan (Outbond).
Kepala Dinas Pariwisata Konsel, AB Subair mengatakan, pelatihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pemandu wisata, menunjang pariwisata dan pengembangan sadar wisata bagi pemandu wisata, serta pengembangan potensi sumber daya manusia.
“Pelatihan ini bertujuan untuk pemberian pelajaran secara taktis oleh narasumber ahli dengan tujuan meningkatkan pemahaman, pengetahuan, keterampilan serta sikap yang akan dilakukan pemandu wisata,” katanya, Kamis malam (24/10/2019).
Subair menuturkan, persoalan pariwisata harus selalu didukung penuh pemerintah. Setelah pelatihan ini, kata Subair, diharapkan muncul ide-ide cemerlang dalam mengatasi kendala yang ada di lapangan, agar Pemkab Konsel khususnya Dinas Pariwisata dapat mengatasi segala permasalahan yang ada pada bidang pariwisata.
Baca Juga :
- LIRA Sultra Tantang Kejati Usut Proyek Pembangunan Stadion Lakidende yang Diduga Mangkrak
- Usai Terima Penghargaan dari Jokowi, KSK Klaim Didukung Surya Paloh dan Partai Pemenang Pilpres untuk Maju Cagub Sultra
- Status Kinerja Tinggi, Hanya Kery Satu-satunya Mantan Bupati di Sulawesi yang Turut Raih Penghargaan dari Presiden Jokowi
“Untuk itu, mari kita persiapkan objek-objek wisata yang ada di Konsel agar senyaman mungkin, agar lebih diminati oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Yang akan memberikan nilai jual lebih tinggi,” jelasnya.
Subair menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas terselenggaranya pelatihan ini. Kata dia, Pariwisata adalah salah satu cara yang ampuh untuk mengurai lapangan kerja yang semakin sulit saat ini.
“Pemda telah berkomitmen untuk memberikan perhatian kepada penggerak pariwisata yang ada di Konsel, sesuai dengan petunjuk teknis yang dikeluarkan Kemenpar,” paparnya.
Untuk diketahui pelatihan ini berlangsung sejak 23 sampai dengan 26 Oktober 2019 di salah satu hotel di Kota Kendari dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang, yang terdiri dari pengelola objek wisata buatan.(B)