NEWS

Tiga Kandidat Bakal Bersaing Rebut Ketua KONI Konawe Selatan

1210
×

Tiga Kandidat Bakal Bersaing Rebut Ketua KONI Konawe Selatan

Sebarkan artikel ini

KONAWE SELATAN – Tiga kandidat bakal calon Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) nyatakan sikap siap bersaing rebut kursi ketum KONI Konsel.

Ketiga kandidat tersebut masing-masing Wakil Bupati (Wabup) Konsel, Rasyid, Sekda Konsel, Sajrif Sajang dan Putra Bupati Konsel Adi Jaya Putra (AJP).

Untuk menahkodai organisasi yang menaungi cabang Olahraga itu, ketiganya mengaku telah meminta restu Bupati Konsel H. Surunuddin Dangga. Seperti kata Wabup Rasyid, dirinya mengaku sejak lalu telah menemui beliau (Bupati Surunuddin) untuk meminta restu memimpin KONI pasca berakhirnya kepemimpinan mantan Wabup Arsalim Arifin.

“Secara etika saya sudah bertemu pak bupati untuk meminta petunjuk,sebab beliau pimpinan tertinggi di Konsel, dan pak bupati memberikan ruang itu,” ungkap Rasyid saat dikonfirmasi melalui teleponnya Rabu, 16 Maret 2022.

Menanggapi mencuatnya dua kandindat lain yang berniat maju pimpin KONI, Rasyid mengatakan meski organisasi KONI itu merupakan organisasi independen akan tetapi erat dengan kaitannya dengan pemerintah. Untuk itu Rasyid, mengaku akan tetap melakukan konfirmasi ke Bupati, sebab dirinya tidak ingin berseberangan yang dapat menimbulkan diksi dan intrik-intrik politik.

Baca Juga : Pemkab Konawe Selatan Upayakan Sistem Perencanaan 2023 Tertata Rapi 

“Dalam hukum dasar demokrasi mencalonkan dan dipilih adalah hak bagi semua warga negara indonesia dan itu tidak boleh dilarang. Namun melihat dari dua kandidat yang akan maju punya koneksipitas dan kehesi dipemerintah daerah, tentunya saya tetap kembali meminta petunjuk bupati. Namun secara pribadi saya akan melihat dulu seperti apa mekanisme pemilihan itu, kalau memungkinkan saya siap bertarung,” tegas Rasyid.

Senada dengan Wabup Rasyid, Sekda Konsel Sjarif Sajang mengaku akan tetap kembali meminta restu dari Bupati sebagai pimpinan. Namun Sjarif menegaskan dirinya akan siap bertarung jika ada dorongan dari pengcab-pengcab.

“Ada mekanisme untuk mencalonkan ketua KONI salah satu persyaratannya AD dan ART, kalau memungkinkan dan punya restu pimpinan dan itu dibolehkan sesuai aturan, ya saya siap bertarung rebut KONI,” kata Sjarif saat diwawancarai awak media usai rapat Forum OPD.

Namun lanjut Sjarif, menegaskan yang memilih ketua KONI adalah pengcab-pengacab siapun nantinya tiga diantar bakal calon yang dipilih pengcab jadi Ketua KONI bisa mengangkat harkat dan martabat nama baik konsel di Porprov mendatang.

“Pada dasarnya saya tetap meminta restu bupati sebagai pimpinan saya,meski bupati telah mengeluarkan statmen memberikan restu kepada siapapun yang berniat untuk mencalonkan untuk rebut kursi KONI tanpa ada intervensi darinya,” ungkap Sjarif.

Terpisah, Putra Bupati Konsel Adi Jaya Putra B.Bus, mengaku telah mendapat restu dari orang tuanya untuk maju rebut kursi KONI konsel. “Sebagai anak saya tentu juga minta restu orang tua. Dan itu sudah saya lakukan. Dan Kata beliau sampaikan sepanjang ada dukungan dan bisa berbagi waktu silahkan dan rasanya saya plong jalan untuk mencalonkan dan di calonkan sebagai ketua KONI,” jelasnya beberapa waktu lalu.

Baca Juga : Customer Kalla Toyota Punya Peluang Dapat Grand Prize “Mobil Agya”

Akan tetapi kata AJP, dukungan dari pengcab itu yang paling utama sebab dukungan itu yang menentukan pimpinan KONI sebab merekalah yang akan memilih.

AJP menjelaskan tekadnya maju Koni Konsel adalah untuk memperbaiki secara internal karena dirinya menilai kepengurusan selama ini masih terbilang amburadul.

“Ini fakta bukan saya bilang ketika ada Porprov atlet ini diperjual belikan karena

tidak kesiapan dari koni itu sendiri,” katanya.

AJP menambahkan siapa pun nanti yang mencalonkan dan dicalonkan pasti mempunyai kapasitas dan kualitas dan pemikiran yang sama untuk bagaimana menstimulasi untuk memajukan olahraga yang ada di daerah.

“Penguatan internal itu lebih penting dan harus transfaran, akuntabel, dan manajemenya harus terbuka. Jangan seperti kemarin setengah terbuka setengah tertutup dan itu tidak boleh ada sistem seperti itu jika saya terpilih nanti,” tutupnya.

 

Penulis : Erlin

You cannot copy content of this page