BAUBAUDaerahNEWS

Wali Kota Baubau Dilema Soal Desakan Penutupan Sementara Pelabuhan

280
×

Wali Kota Baubau Dilema Soal Desakan Penutupan Sementara Pelabuhan

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Baubau, AS Tamrin

Reporter: Ardilan / Editor: La Ode Adnan Irham

BAUBAU – Wali Kota Baubau, AS Tamrin dihadapkan pada situasi sulit dan membingungkan, terkait desakan sejumlah pihak agar menerapkan kebijakan penutupan sementara Pelabuhan Murhum sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kota Baubau.

Sebab menurut Politisi PAN ini, pihaknya berada diposisi menentukan pilihan antara dua kemungkinan yang sama, tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan.

AS Tamrin mengatakan untuk menindaklanjuti usulan agar Pelabuhan Murhum ditutup sementara waktu, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau sudah bersurat ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Pasalnya, kebijakan menutup Pelabuhan bukan wewenang Pemerintah Daerah tetapi wewenang Pemerintah Pusat.

“Memang serba salah, kita ambil jalan ini keliru menabrak. Ambil jalan ini juga kita memble (Melemah). Kita harus memahami kewenangan kita, tetapi juga kita tidak bisa diam. Karena penutupan Bandara dan pelabuhan bukan kewenangan kita. Beda dengan tempat hiburan malam (THM) itu kewenangan kita,” papar AS Tamrin usai memimpin rapat strategi pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di aula Palagimata Baubau, Sabtu 28 Maret 2020.

Kendati demikian, AS Tamrin menilai dengan bersurat ke Kemenhub, menjadi pertanda pihaknya serius memotong jalur-jalur lalu lintas rawan masuknya Virus Covid 19 di daerah eks Pusat Kesultanan Buton tersebut.

Akan tetapi, lanjut AS Tamrin, pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan penutupan pelabuhan udara dan laut itu ke Pemerintah Pusat.

Alasan lainnya, kata dia, Baubau merupakan daerah transit kapal penumpang dari barat-timur dan sebaliknya. Selain itu juga, di Kota Baubau Orang Dalam Pemantauan (ODP) kasus Corona mengalami peningkatan jumlah, bahkan di Provinsi Sultra berada diurutan teratas disebabkan tingginya mobilitas orang yang lalu-lalang didua jalur transportasi tersebut.

“Apalagi warga Baubau banyak berdiaspora se-Nusantara. Oleh karena itu pulang perginya sangat terbuka. Padahal arahan kita agar menghindari tempat seperti itu. Tapi kan sulit kalau di pelabuhan,” ujarnya.

Wali Kota dua periode ini menambahkan, Dalam surat yang dilayangkan oleh Pemkot Baubau ke Pemerintah Pusat menjabarkan beberapa alasan perlunya Kemenhub memberi petunjuk terkait penutupan sementara Pelabuhan Murhum dan Bandara Betoambari.

You cannot copy content of this page