KONAWE

Derita Bocah Penderita Tumor Otak di Konawe, Butuh Uluran Dermawan Untuk Pengobatan

202
×

Derita Bocah Penderita Tumor Otak di Konawe, Butuh Uluran Dermawan Untuk Pengobatan

Sebarkan artikel ini
Ketua Gerakan Muda Cinta Konawe. Sigit Tosepu saat menyerahkan sejumlah uang kepada Languta, ayah bocah penderita Tumor Otak di Desa Anghotoa, Kec. Anggotoa. Foto : Hasmar Tombili

Reporter : Hasmar Tombili

UNAAHA – Ariel, bocah 9 tahun asal Desa Anggotoa, Kecamatan Anggotoa, Kabupaten Konawe telah sebulan lebih menahan derita dengan hanya terbaring lemas di dipan sempit berkasur tipis.

Ariel harus merelakan waktunya untuk bermain dengan teman sepermainannya, karena harus menjalani perawaan atas penyakit kangker otak yang dideritanya.

Ia sedianya harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) di Kota Makkasar, Sulawesi Selatan (Sulsel) setelah RS Bahteramas mengeluarkan rujukan untuk perawatan tersebut.

Sebelumnya, pada 15 Mei 2020, Ariel telah dirawat selama tiga hari di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Konawe untuk selanjutnya dirujuk ke RS Bahteramas di Kota Kendari.

Saat dirawat di RS Bahteramas itulah, Ariel lalu di sarankan dokter yang menanganinya untuk di rujuk ke Kota Makassar.

Namun sayangnya, akibat kekurangan biaya, harapan perawatan di Kota Daeng harus pupus karena ketiadaan biaya. Akhirnya, pada 22 Juni 2020 Ariel dipulangkan untuk dirawat di rumah.

Kepada MEDIAKENDARI.com, Languta, ayah Ariel menceritakan, jika dirinya tidak memiliki biaya untuk membawa anaknya ke Kota Makkasar karena penghasillan seharinya sebagai buruh pemotong kayu di hutan tidak mencukupi.

“Bagaimana kasian saya mau bawa ke Makassar anakku, saya ini hanya seorang tukang senso. Jadi saya rawat anaku secara mandiri di rumah karena tidak ada biaya,” terang Languta.

Kepada media ini, Languta menuturkan jika penghasilan harian dari aktifitas buruhnya itu hanya cukup untuk makan. Sehingga, dirinya harus mengubur harapan untuk membawa anaknya berobat ke Kota Makkasar.

“Jangankan biaya operasional ke Makassar, untuk kebutuhan sehari hari saja sudah susah. Kalau Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu kan bisaji, tapi kalau mau ke Makasar kasian di maname kita mau ambilkan ongkos,” tuturnya.

Untuk mewujudkan harapannya itu, Languta hanya berharap pada uluran dermawan yang mau mendonasikan bantuannya untuk membantunya membawa anaknya itu ke Kota Makkasar.

Kondisi yang dialami Ariel itu, menggugah sejumlah kelompok masyarakat untuk bergerak mengumpulkan donasi, salah satunya Gerakan Muda Cinta Konawe (GMCK).

Sejak 1 Juni 2020 lalu, GMCK mengumpulkan donasi dana bantuan untuk perawatan Ariel, dengan harapan kelak bisa cukup untuk membiayai perjalanan dan perawatannya hingga sembuh.

“Alhamdulillah hari ini kami dari kelompok pemuda GMCK, sedikit memberikan bantuan sejumlah uang yang terkumpul dari penggalangan donasi itu” kata Sigit Tosepu, selaku Ketua GMCK.

Dijelaskannya juga, di hari ini 13 Juni 2020 GMCK berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas Anggotoa Nurlela Saranani, SKM. M.Kes untuk dilakukan tindakan medis di BLUD Konawe.

Sigit Tosepu menambahkan jika pihaknya senantiasa akan membantu sepenuhnya terhadap Ariel untuk di lakukan penanganan medis di Makassar.

“Kami dari GMCK akan membantu sepenuhnya terhadap Ariel untuk di rujuk ke Makassar,” tutupnya.

You cannot copy content of this page