BOMBANAHEADLINE NEWSNEWSSULTRA

Jelang HUT RI ke-74, Penjaja Atribut Kemerdekaan Mulai Ramai di Bombana

890
×

Jelang HUT RI ke-74, Penjaja Atribut Kemerdekaan Mulai Ramai di Bombana

Sebarkan artikel ini
Penjual atribut kemerdekaan di jalan poros Lampopala. Foto : Hasrun/mediakendari.com/A

Reporter : Hasrun

Editor : Kang Upik

RUMBIA – Menjelang peringatan HUT RI yang ke 74, pada 17 Agustus 2019 mendatang, penjual atribut kemerdekaan mulai memenuhi sejumlah ruas jalan di Kabupaten Bombana.

Para penjaja atribut ini menjejerkan dagangannya seperti bendera merah putih, umbul-umbul serta gantungan kunci lambang garuda berwarna merah putih.

Untuk di Bombana, para penjaja atribut kemerdekaan ini banyak terlihat di bahu jalan Kelurahan Lampopala Kecamatan Rumbia Kabupten Bombana, yang merupakan jalan utama rute Kendari – Kasipute.

Salah seorang penjual Agus (28) menceritakan dirinya sudah berjualan atribut kemerdekaan RI itu sejak tiga tahun terakhir, khususnya menjelang peringatan HUT RI.

Menurut pria asal Jawa Barat ini, dirinya selalu memanfaatkan Hari Kemerdekaan RI sebagai momen untuk mengais rezeki dengan menjajakan bendera, umbul-umbul serta atribut lainnya.

“Tahun kemarin saya jualan di Kota Makassar, saya berjualan mulai 22 Juli 2019,” kata Agus saat ditemui mediakendari.com, Sabtu (27/7/2019).

BACA JUGA :

Agus menyebutkan, semenjak berjualan di wilayah itu, dirinya belum mendapatkan hasil yang banyak. Menurutnya, para pembeli di daerah itu masih sepi dikarenakan waktu perayaan masih lama.

“Kalau awal pada sepi karna masih jauh, barangkali karna hari raya 17 Agustus masih jauh. Soal untung sih juga tidak menentu tergantung rezekinya,” ungkapnya.

Ditanya soal makna Hari Kemerdekaan bagi dirinya, Pria kelahiran Garut ini menjelaskan jika momen bersejarah itu adalah hari yang wajib dirayakan seluruh warga Indonesia dan momen untuk mengenang detik-detik bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan.

“Pada umumnya, makna 17 Agustus semua orang sama yaitu merayakan hari kemerdekaan,” ungkap Agus.

Ia juga menceritakan suka duka yang dialami saat berjualan di berbagai daerah, salah satunya di Kota Makassar. Menurutnya, di Kota Daeng itu dirinya pernah mendapatkan pelarangan untuk berjualan di bahu jalan.

“Kalau di Makasaar, pernah di usir sama Pol PP karna berjaualan di bahu jalan, alhamdulillah disini belum pernah,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa dirinya akan menjajakan atribut kemerdekaan di wilayah penghasil emas itu hingga satu hari sebelum Hari Kemerdekaan. “Disini saya jualan sampai tanggal 16 Agustus, kan 17 sudah hari perayaan,” pungkasnya. (A)

You cannot copy content of this page