JAKARTA– Setiap partai berusaha memenuhi kuota 30 persen calon legislatif (caleg) perempuan, tapi sampai empat kali pemilihan umum (Pemilu) di era reformasi tidak sekali pun 30 persen kursi parlemen diisi perempuan. Padahal, menurut Direktur Utama Taman Buah Mekarsari Mamiek Soeharto, perempuan berperan penting membangun bangsa.
Baca Juga :
- Resmi Daftar di Tiga Partai, Kini Bachrun Labuta Bidik PKS
- KPU Muna Buka Perekrutan PPK PIlkada 2024, Ini Jadwalnya
- La Ode Kardini Resmi Daftar Dua Partai Maju Pilkada Muna
- Asaad Adi Karim Daftarkan Diri Sebagai Wawali Baubau pada Penjaringan PDIP
- Resmi Daftar di PDIP, Hardodi Siap Tarung di Pilkada Busel
- Lima Caleg Terpilih PDIP Berebut Kursi Ketua DPRD Muna, Cuma Satu yang Paling Mendekati Kriteria
“Saya berharap 30 persen caleg Partai Berkarya yang kelak duduk di parlemen adalah perempuan,” kata putri Presiden Soeharto yang bernama lengkap Siti Hutami Endang Adiningsih itu.
Pada pemilu 1999– pemilu pertama era reformasi, 44 perempuan atau 8,8 persen dari seluruh calon legistlatif– melenggang ke DPR. Tahun 2004, jumlah perempuan yang masuk ke DPR bertambah 4,7 persen, menjadi 65 orang. Tahun 2009 jumlah perempuan yang masuk ke DPR mencapai angka tertinggi yaitu 17,86 persen. Tapi pada Pemilu 2014 turun ke posisi 17,32 persen, atau 97 dari 560 anggota legislative.
Menurut Mamiek, caleg perempuan Partai Berkarya bisa mendongkrak keterwakilan perempuan di DPR. Caranya dengan sosialisasi gencar di tengah masyarakat, berkomunikasi sebaik mungkin, dan memperlihatkan niat baik.
“Satu hal lagi, jangan menjanjikan sesuatu yang kita tidak mampu mewujudkannya,” kata Mamiek. “Yang terpenting berusaha terus meyakinkan masyarakat betapa Perempuan Berkarya akan melakukan yang terbaik untuk masyarakat.”
Partai Berkarya baru berusia dua tahun, tapi Mamiek yakin partai yang mengusung cita-cita luhur Presiden Soeharto itu akan memperoleh banyak kursi di DPR. Ia meminta seluruh caleg Partai Berkarya menyatukan tekad meraih kursi di DPR untuk lima tahun mendatang.
Baca Juga :
- Hadiri Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXVIII 2024 di Surabaya, Pj Bupati Konawe: Mari Bersatu Bangkitkan Spirit Pembangunan Daerah
- Pj Gubernur Sultra Hadiri Rakornas Penanggulangan Bencana 2024, Ini Arahan yang Disampaikan Wapres Ma’ruf Amin
- Prestasi Pj Bupati Konawe Diakui Presiden Jokowi dan Mendagri, Kamis 25 April 2024, Harmin Ramba Terima Piagam Penghargaan di Balai Kota Surabaya
- Sekda Sultra Terima Kunjungan Rombongan PKDN SESPIMTI Polri Dikreg ke-33
- BPN dan Pemkab Muna Barat Komitmen Bantu Kesejahteraan Warga Lewat Reforma Agraria
- Trinop Tijasari akan Bawah PKK Konawe Wakili Sultra ke Jambore Nasional
Cita-cita Presiden Soeharto, menurut Mamiek, adalah mewujudkan kemakmuran dan keadilan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Ia melihat saat ini sambutan masyarakat terhadap kelahiran Partai Berkarya sangat baik.
“Kami mempersiapkan caleg Partai Berkarya untuk menjadi kader yang memperjuangkan aspirasi masyarakat,” katanya. “Tidak hanya itu, Partai Berkarya juga telah membangun Saung Berkarya sebagai workshop untuk pembangunan pertanian terpadu, dan mewujudkan gagasan desa mandiri pangan dan energi.”
Saung Berkarya dibangun Hutomo Mandala Putra, biasa dipanggil Tommy Soeharto, di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor. Sri Wahyuni, pengelola Saung Berkarya, mengatakan workshop ini adalah solusi bagi pembangunan pertanian di masa depan. []