NEWS

Mantan Pecandu Ini Berhenti Pakai Narkoba dan Lakukan Rehabilitasi

488
×

Mantan Pecandu Ini Berhenti Pakai Narkoba dan Lakukan Rehabilitasi

Sebarkan artikel ini
ilustrasi

KENDARI – Mantan pecandu narkotika jenis sabu bernama Asep (Samaran) saat ini memilih untuk berhenti menggunakan barang haram tersebut dan lakukan rehabilitasi di BNN Provinsi Sulawesi Tenggara (Suktra). Dirinya mengaku pernah berniat ingin bunuh diri karena depresi yang merupakan efek dari barang haram tersebut.

“Ko kira ka, saya rasa tidak ada mi gunaku pas saya pakai itu dulu, saya tidak keluar-keluar hanya dalam kamar terus, malas beraktivitas, pikir penyesalan-penyesalan, kaya saya rasa tidak ada mi gunaku, tidak ada mi masa depanku. Untung saya berdoa terus itu dalam kamar biar pas lagi kencang. Depresi saya, malahan dulu sampe pernah saya niat mo bunuh diri mi karena,” ujar Asep ditemui di kantor BNN Sultra Jumat, 09 April 2022.

Masa-masa kelam telah dilaluinya dari waktu ke waktu hingga akhirnya mendapatkan hidayah dan memutuskan untuk lakukan rehap agar dapat terlepas dari belenggu dunia hitam yang selama ini dia jalaninya dengan penuh penyesalan dan kekhilafan.

Baca Juga : Yayasan Pendidikan Padma Resita Sultra Buat Pelatihan MC

Menjadi hal yang wajar apabila barang tersebut dikatakan sebagai musuh negara, sebab siapanpun yang telah terjerumus dan kecaduan dengan nikmatnya barang itu, maka akan mengalami ketergantungan yang membuat para pelaku susah untuk melepaskannya

“Itu mi Ini barang dibilangkan musuh negara karena dia kasih rusak betul-betul orang. Dia kasih enak-enak dulu habis itu dia serang mi saraf. Kalau sudah naik disaraf itu mi yang kasih enak, baru dia ini susah sembuhnya. Kalau bukan dari niatnya kita sendiri yang mau sembuh tidak akan bisa, orang BNN saja dia bilang begitu,” ucapnya.

Dirinya mengaku, bukan hal yang mudah untuk berhenti mengonsumsi barang itu, karena bila sakau telah datang serta menghantui pikiran dan jiwa maka akan banyak efek yang dialami mulai dari menggigil, gelisah, menggigit-gigit gigi hingga sensitif terhadap sesuatu yang itu sangat mengganggu saat sementara beraktivitas.

Untuk saat ini, dirinya telah melakukan rehab jalan dengan melakukan pertemuan sudah sebanyak 6 kali guna untuk terbebas secara permanen dari tubuhnya agar dapat menjalani aktivitasnya dengan normal seperti sebelumnya.

“Katanya orang disana sudah masuk kategori pemakai berat. Sekitar 2 tahun lebih saya pakai itu barang, dari kuliah. Tinggal 2 kali lagi ini rencananya saya datang rehab, kan minimal 8 kali pertemuan. Baru dipertemukan itu kita ditanya-tanya, ada kita di kasihkan vitamin supaya kita bisa cegah kalau dia sudah datang lagi sakaunya kita,” jelasnya.

Baca Juga : Pemkab dan Kejari Konawe Teken MoU di Bidang Hukum

Lebih lanjut dia menjelaskan, kondisinya saat ini selama melakukan rehab sudah merasa lebih enak ketimbang sebelumnya. Sebab dulu awal saat berhenti dan melakukan rehap rasa demam, mengigil dan gelisah selalu menyelimuti dirinya ketika seusai makan. Setelah dengan niat yang sungguh-sungguh efek demikian terbilang sudah jarang lagi dialamimya. Terkecuali saat sedang begadang.

Melalui media ini dia mengajak kepada seluruh masyarakat yang pengonsumsi barang haram tersebut untuk segera beranikan diri dan datang lakukan rehab di BNN sebelum lebih parah merusak saraf dalam tubuh.

“Kalau pemakai dia tidak ditahan kecuali pengedar. Jadi ko datang memang Kasian berobat dari barang-barang begitu. Tidak di penjara ji dia cuma di rehab saja supaya kita sembuh, baru gratis, tidak dipungut biaya biar vitaminnya itu. Jadi jangan mi ko takut,” pungkasnya.

 

Reporter : Muhammad Ismail

You cannot copy content of this page