NEWS

Pelestarian Bahasa Moronene Melalui Inventarisasi Kosakata dan Istilah di Kabupaten Bombana.

762
×

Pelestarian Bahasa Moronene Melalui Inventarisasi Kosakata dan Istilah di Kabupaten Bombana.

Sebarkan artikel ini
Proses pengambilan data lapangan secara langsung oleh KBST di Kabupaten Bombana.

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Pengayaan kosakata terus diupayakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara (KBST). Langkah pertama dalam pengayaan kosakata adalah inventarisasi kosakata dan istilah melalui pengambilan data lapangan secara langsung.

Kegiatan dilaksanakan selama 9 hari. Hal ini dilakukan oleh tim dari Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Perkamusan dan Peristilahan KBST.

Tahun 2023, Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan inventarisasi pada bahasa Moronene di Kabupaten Bombana.

Baca Juga : Harga Rokok Eceran Perbatang di Kendari Mulai Naik Rp 500

Tim mengumpulkan data dari wilayah daratan, khususnya di Kecamatan Rumbia. Pengumpulan data kosakata dan istilah pada bahasa Moronene ini guna menjaring kosakata yang khas, unik, dan eufonik.

Salah satu informan bernama Ummy Kalsum yang merupakan akademisi serta penutur jati bahasa Moronene mengatakan, adanya perbedaan antara kosakata bahasa Moronene daratan dan kepulauan,

“contohnya kata “rai”, Masyarakat Moronene daratan menggunakan kata “rai” untuk menyebut ‘bagian depan’, tapi orang pulau mengartikan sebagai ‘halaman depan rumah’.” Jelasnya

Lanjutnya, terkait struktur bahasa ataupun suku kata tidak ada perbedaan semua sama, yang membedakan terletak pada diksi kata.

Andi Herlina Nur, koordinator tim inventarisasi kosakata dan istilah bahasa daerah, mengatakan, Selain sebagai sarana perlindungan bahasa melalui pengayaan kosakata, hasil dari inventarisasi ini nanti akan menjadi bahan penyusunan kamus bahasa daerah.

Baca Juga : Implementasi Program Prioritas Badan Bahasa, UKBI Adaptif Merdeka Di Konawe

Melalui pengumpulan data ini, tim juga mendapatkan informasi bahwa di Kab. Bombana telah dilakukan berbagai upaya untuk melestarikan dan mengembangkan bahasa daerah.

Mata pelajaran muatan lokal masih diberlakukan di jenjang sekolah dasar. Selain itu, ada upaya pendokumentasian bahasa dari pihak luar, seperti SIL, melalui David Andersen. Tidak hanya dari segi bahasa, mereka juga melestarikan budaya setempat, seperti perbaikan terhadap rumah adat Moronene.

Selain di wilayah daratan Kab. Bombana, pengambilan data juga akan dilaksanakan di kepulauan tepatnya di Pulau Kabaena.

Reporter : Nur Anisah

Facebook : Mediakendari

You cannot copy content of this page