Reporter : Kardin
Editor : Kang Upi
KENDARI – Polemik siapa yang bakal mendampingi Sulkarnain Kadir sebagai Wakil Wali (Wawali) Kota Kendari mendapat tanggapan dari Pengamat Tatanegara, Dr. La Ode Bariun, SH.,MH.
Menurut Bariun, dengan dibukanya penjaringan Wawali oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), maka ia mengindikasikan bahwa PKS terlampau ambisi terkait kekuasaan di Kota Lulo.
Katanya, sesuai dengan komitmen awal diantara tiga Partai Koalisi, yakni PAN sebagai Wali Kota dan PKS untuk Wakil Wali Kota sementara PKB tidak mendapat kursi, mengingat sebagai Partai minoritas dalam koalisi.
BACA JUGA :
- Resmi Daftar di Tiga Partai, Kini Bachrun Labuta Bidik PKS
- KPU Muna Buka Perekrutan PPK PIlkada 2024, Ini Jadwalnya
- La Ode Kardini Resmi Daftar Dua Partai Maju Pilkada Muna
- Asaad Adi Karim Daftarkan Diri Sebagai Wawali Baubau pada Penjaringan PDIP
- Resmi Daftar di PDIP, Hardodi Siap Tarung di Pilkada Busel
- Lima Caleg Terpilih PDIP Berebut Kursi Ketua DPRD Muna, Cuma Satu yang Paling Mendekati Kriteria
“Setelah PKS yang jadi Wali Kota sekarang harusnya berjiwa besar dong menyerahkan posisi Wakil ke PAN dan PKB, bukan malah ikut membuka penjaringan. Serakah itu namanya dan tidak punya etika politik,” ujar Bariun saat ditemui di kediamannya, Kamis (16/5/2019).
Terlebih kata Direktur Pasca Sarjana Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) itu, dengan perolehan 7 kursi di Dewan maka dipastikan PKS bakal menduduki Ketua DPRD Kota Kendari.
Lebih lanjut jelasnya, jika dari PKS semua yang menduduki jabatan Politik tersebut, Bariun khawatir bahwa stabilitas Pemerintahan di Kota Kendari ke depan tidak akan baik.
“Sekarang Wali Kota dari PKS, Ketua DPRD Kendari nanti dari PKS. Kalau Wakilnya nanti juga dari PKS, bisa saja kan kalau disebut buat dinasti di Kendari,” cetusnya. (A)