Reporter : Ardilan
Editor : Kang Upi
BAUBAU – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa melakukan impor bawang putih dari Kota Makassar ke Baubau sebanyak lima ton untuk mengurangi kelangkaan bawang putih didaerah itu.
Kabag Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kota Baubau, La Ode Ali Hasan mengungkapkan, impor dari Makassar tersebut dilakukan sebagai upaya Pemerintah dalam mengurangi kelangkaan serta menekan harga bawang putih di Baubau.
Meski begitu, Ali Hasan mengaku masuknya bawang putih sebanyak lima ton tersebut belum memberikan pengaruh signifikan terhadap penurunan harga bawang putih di Kota Baubau.
BACA JUGA :
- Petugas PPK dan KPPS yang Sakit Saat Pemilu Peroleh Santunan dari KPU baubau
- Asaad Adi Karim Daftarkan Diri Sebagai Wawali Baubau pada Penjaringan PDIP
- Resmi Daftar di PDIP, Hardodi Siap Tarung di Pilkada Busel
- Perkara Barang Kesayangan Mau Dijual, Pemuda di Baubau Tega Membom Keluarganya Sendiri
- Kelas 8.3 SMPN 18 Baubau Berbagi Takjil Bersama Polisi
- Satpol-PP Baubau Back Up Pengamanan Menjelang hingga Pasca Idul Fitri 1445 Hijriah
“Harga bawang putih pasaran di Baubau saat ini berkisar sekitar Rp 70-80 ribu per kilo. Dengan masuknya bawang putih dari Makassar memang belum terlalu mempengaruhi harga tetapi minimal sudah berkurang menjadi sekitar Rp 50-60 ribu per kilo,” ucap Ali Hasan kepada Mediakendari.com ditemui diruang kerjanya, Senin (13/5/2019).
Meski demikian, kata Ali Hasan, di pertengahan bulan puasa dirinya yakin harga bawang putih akan mengalami penurunan lagi. Sebab, dalam waktu dekat stok tambahan bawang putih akan masuk ke Baubau.
“Kedepan masih mau turun lagi. Kita sudah komunikasi dengan distributor, pihak Bulog serta Lippo Plaza untuk rencana pasar murah. Disitu sudah termasuk bawang putih,” ujarnya.
Selain bawang putih, Ali Hasan menambahkan, bahan pokok lainnya seperti bawang merah, gula, beras dan minyak goreng tersedia dalam stok yang cukup untuk kebutuhan masyarakat selama Bulan Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri nanti. (A)