KENDARIMETRO KOTAPOLDA SULTRAPOLISI

Kapolda Sultra Pimpin Apel Siaga Bencana, Tekankan Respons Cepat Hadapi La Nina

193
×

Kapolda Sultra Pimpin Apel Siaga Bencana, Tekankan Respons Cepat Hadapi La Nina

Sebarkan artikel ini
Apel diikuti 1.348 personel gabungan bersama jajaran Forkopimda Sultra, sebagai langkah antisipasi menghadapi potensi bencana hidrometeorologi imbas fenomena La Nina yang diprediksi berlangsung hingga Februari 2026.

KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara, Irjen Pol Didik Agung Widjanarko, S.I.K., M.Si., memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana di Lapangan Ex MTQ Kendari, Rabu (5/11/2025).

Apel diikuti 1.348 personel gabungan bersama jajaran Forkopimda Sultra, sebagai langkah antisipasi menghadapi potensi bencana hidrometeorologi imbas fenomena La Nina yang diprediksi berlangsung hingga Februari 2026.

Apel ini dihadiri sejumlah pejabat penting, di antaranya Wakapolda Sultra Brigjen Pol Dr. Gidion Arif Setyawan, Danrem 143 HaluOleo, Ketua DPRD Sultra, Kapolresta Kendari, Wakil Wali Kota Kendari, serta pejabat utama Polda Sultra. Kehadiran lintas instansi ini menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat sinergi penanganan bencana.

Dalam amanatnya, Kapolda Sultra menegaskan bahwa ancaman La Nina, meskipun berstatus lemah, tetap berpotensi meningkatkan curah hujan dan memicu banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung di sejumlah daerah. Karena itu, seluruh elemen diminta meningkatkan “Quick Response” dalam penanganan bencana, mulai dari mitigasi hingga tahap pemulihan.

“Kecepatan dan ketepatan respons adalah faktor utama keberhasilan penanganan bencana. Kita tidak boleh menunggu, tetapi harus siap bergerak kapan saja,” tegas Irjen Didik.

Berdasarkan data BMKG, Indonesia telah memasuki musim hujan yang diprediksi mencapai puncaknya pada November 2025 hingga Januari 2026.

Sementara itu, laporan BNPB mencatat 2.606 bencana terjadi sepanjang 2025, dengan 1.289 di antaranya berupa banjir dan 544 kejadian cuaca ekstrem, mengakibatkan ratusan korban dan jutaan warga mengungsi.

Kapolda juga menyampaikan sejumlah penekanan, di antaranya:
• Deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan bersama BMKG.
• Memastikan kesiapan personel, peralatan evakuasi, kendaraan operasional, hingga logistik.
• Melaksanakan simulasi tanggap darurat secara berkala.
• Mengutamakan respons cepat dalam evakuasi, penyaluran bantuan, trauma healing, serta rehabilitasi infrastruktur terdampak.
Selain keselamatan fisik, Kapolda mengingatkan bahwa bencana juga meninggalkan dampak sosial dan psikologis bagi masyarakat. Karena itu, pendekatan kemanusiaan harus selalu dikedepankan dalam setiap proses penanganan.

Menyampaikan pesan Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna 20 Oktober 2025, Irjen Didik menegaskan bahwa melindungi rakyat dari ancaman bencana adalah kewajiban moral dan bentuk pengabdian kepada kemanusiaan.

“Bangsa yang sigap adalah bangsa yang selamat. Karena itu, seluruh elemen harus solid, kompak, dan siap bergerak,” tutup Kapolda.

Apel tersebut diakhiri dengan pemeriksaan kesiapan sarana dan prasarana, sebagai langkah awal memastikan seluruh unsur siap bertindak jika bencana terjadi di wilayah Sulawesi Tenggara.

You cannot copy content of this page