NEWS

Kisah Dua Bocah Kakak Beradik Banting Tulang Jualan Pisang di Pinggir Bypass Kendari

860
×

Kisah Dua Bocah Kakak Beradik Banting Tulang Jualan Pisang di Pinggir Bypass Kendari

Sebarkan artikel ini
Afdul (kiri) dan Afdil (kanan) saat berjualan pisang di pinggir Bypass Kendari

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Afdul dan Afdil namanya. Dua bocah Kakak beradik yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas 3 dan 1 ini menunjukkan kebiasaan yang berbeda dengan teman-teman sebayanya yang lain.

Pasalnya, keseharian dua bocah Kakak beradik ini dihabiskan untuk menjual pisang di pinggir Jalan Ir. H Alala, Bypass Kendari, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Berbeda dengan bocah pada umumnya yang masa kecilnya dihabiskan untuk haha hihi bermain bersama teman sejawatnya.

Alasannya pun cukup menggetarkan jiwa, sebab cinta dan kasih sayangnya kepada orang tua menjadi alasan utama. Bagaimana tidak, ketika ditanya dengan tegas Afdul menjawab aktivitas itu dilakukan demi membantu kedua orang tuanya dalam mencari pundi-pundi rupiah.

Baca Juga : AMAN Center Tepis Isu Dugaan OTT Gubernur Sultra

“Kita bantu saja orang tua,” ujarnya saat ditemui pada Senin Malam, 30 Agustus 2022.

Waktu berjualan itu dimulai dari selepas pulang sekolah hingga malam hari dengan tak memperdulikan panasnya terik mentari serta dinginnya embun malam. Menurutnya, semua bukan penghalang bagi kedua bocah itu, sebab berbakti kepada orang tua adalah hal yang nomor satu.

Terlebih tempat menjualnya terbilang sangat sederhana, bukan dari meja dengan dilapisi taplak meja yang cantik melainkan hanya bermodalkan karung dan kardus bekas sebagai pengalas dan payung untuk melindungi badan ketika hujan telah turun membasahi.

Kata dia, pisang yang dijual itu harganya beragam mulai dari harga 5 ribu yang berukuran kecil hingga 10 ribu yang berukuran besar.

Pisang itu adalah milik dari orang lain yang bila habis akan diberi persen dari pemiliknya. Namun bila tidak, maka pisang akan disimpan di rumah dan akan menunggu hari esok datang untuk kembali di pasarkan.

“Pisangnya orang kita bantu jualkan. Kadang-kadang Habis, kadang-kadang juga tidak. Kalau dia habis kita dikasih uang,” ucapnya.

Baca Juga : Cleaning Servis Temukan Sabu Depan Kantor Bapas Kendari

Upah dari hasil yang didapatkan tak langsung digunakan melainkan ditabung dan sesekali membelikan keperluannya selayaknya bocah pada umumnya.

“Saya tabung uangku, kadang juga saya pake untuk beli kue,” katanya. Ketika ditanya lebih lanjut akan dibelikan kue apa, ia menjawab “kue tango,” jawabnya sambil tersipu malu bersama adiknya Afdil.

Nampaknya dari jawaban tersebut tango adalah kue favoritnya, sehingga dengan kepolosannya serta senyum manis dari bibirnya menjawab seperti demikian.

Meski kondisinya seperti demikian, bila sudah besar nanti kedua bocah itu juga memiliki cita-cita yang tinggi seperti orang lain pada umumnya, yakni ingin menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

 

Reporter : Muhammad Ismail

You cannot copy content of this page