Redaksi
KENDARI – Indonesia Creative City Network (ICCN) mendukung sekaligus mendorong Kota Baubau sebagai salah satu kota kreatif dunia kedepannya. Hal tersebut diungkapkan Ketua ICCN Fiki Satari ketika ditemui disela-sela kegiatan Baubau Creative Festival yang berlangsung di Kotamara, Kota Baubau.
“Dengan melihat potensi ekonomi kreatif serta kekayaan narasi budaya Baubau sebagai eks Kesultanan, Baubau ini memiliki potensi besar untuk di dorong sebagai salah satu kota kreatif sepanjang ada kolaborasi harmonis di antara stakeholder yang ada,” Ungkapnya
Pria yang akrab disapa Kang Fiki ini melihat pengembangan Baubau sebagai Kota Kreatif merupakan salah satu strategi untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai salah satu tulang punggung perekonomian daerah ini. Sehingga peran dan dukungan pemerintah itu dibutuhkan untuk menyiapkan iklim tumbuh kembang ekonomi kreatif.
“Kota dengan benteng terluas di dunia ini punya posisi stategis dan sejak dulu memang berperan sebagai kota dagang dan jasa. Semestinya ekonomi kreatif dapat dijadikan sebagai tulang punggung perekonomian daerah ini. Dengan catatan pemerintah daerahnya serius dalam upaya penciptaan iklim tumbuh kembang ekonomi kreatif didaerah, ” Tambahnya.
Baca Juga:
- Pemprov dan DPRD Paripurnakan HUT Sultra ke-60
- Wakili Pj Gubernur, Sekda Sultra Paparkan Tiga Kunci Sukses Otoda dari Kemendagri
- Keciprat Dana Pusat Rp 29 Miliar, Pj Bupati Konawe akan Fokus Tiga Program Pembangunan, Bangun Jalan Dari Kasipute Tembus Bandara HO
- LIRA Sultra Tantang Kejati Usut Proyek Pembangunan Stadion Lakidende yang Diduga Mangkrak
- Usai Terima Penghargaan dari Jokowi, KSK Klaim Didukung Surya Paloh dan Partai Pemenang Pilpres untuk Maju Cagub Sultra
- Status Kinerja Tinggi, Hanya Kery Satu-satunya Mantan Bupati di Sulawesi yang Turut Raih Penghargaan dari Presiden Jokowi
Menurutnya pengembangan sebuah kota kreatif itu tidak mudah sebab memerlukan kerjasama serta sinergi antar para pemangku kepentingan. Sehingga kolaborasi yang baik antara para pemangku kepentingan akan menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang kondusif sehingga pihak-pihak didalamnya dapat berkreasi lebih maksimal.
“Saya melihat komunitas kreatif Baubau yang di dominasi anak muda ini adalah pemain utama. Sehingga jika sedari awal ada kolaborasi yang harmonis antara para pemangku kepentingan mulai dari komunitas, pemerintah, media, akademisi serta pelaku bisnis bisa terjalin dengan baik, maka puncak bonus demografi yang akan datang justru bisa jadi kekuatan penggerak ekonomi kota ini,” Tutupnya.