KENDARIMETRO KOTA

Sekda Kendari Pimpin Rapat Siaga Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem Hidrometeorologi

294
×

Sekda Kendari Pimpin Rapat Siaga Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem Hidrometeorologi

Sebarkan artikel ini

KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Amir Hasan, memimpin rapat koordinasi kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi dampak cuaca ekstrem hidrometeorologi di Ruang Samaturu, Balai Kota Kendari, Senin (3/11/2025).

Dalam sambutannya, Sekda Amir Hasan menegaskan pentingnya kesiapan seluruh elemen pemerintahan menghadapi potensi bencana akibat perubahan cuaca ekstrem. Ia menyebutkan bahwa kondisi geografis Kota Kendari yang berada di antara pegunungan dan laut membuat daerah ini rentan terhadap bencana banjir, longsor, dan gelombang tinggi.

“Kita harus siap siaga, apalagi intensitas hujan dan cuaca saat ini sulit diprediksi,” ujarnya.

Amir Hasan juga menyampaikan bahwa Wali Kota Kendari saat ini tengah menghadiri kegiatan tingkat internasional di Jakarta dan Singapura, sehingga dirinya mewakili pimpinan dalam mengoordinasikan langkah-langkah kesiapsiagaan daerah. Ia menekankan agar seluruh jajaran camat dan lurah segera menyiapkan tim lapangan dan tidak hanya bekerja di kantor.

“Mulai besok, semua harus turun ke lapangan memastikan wilayah masing-masing terkendali,” tegasnya.

Lebih lanjut, Sekda menyoroti pentingnya sinergi antarinstansi dalam menanggulangi potensi bencana. Ia meminta BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, dan OPD lainnya selalu siaga 24 jam, mengingat puncak musim hujan diprediksi akan terjadi antara November 2025 hingga April 2026.

“Ketika ada laporan darurat, jangan tunda. Kita harus hadir di lokasi secepatnya,” katanya.

Kepala BMKG Kota Kendari, Sugeng Widarko, dalam paparannya menjelaskan bahwa dinamika cuaca global saat ini dipengaruhi oleh fenomena ENSO (El Niño–Southern Oscillation). Menurutnya, kondisi terkini menunjukkan pergeseran menuju fase La Niña lemah, yang berpotensi meningkatkan curah hujan di wilayah Sulawesi Tenggara, termasuk Kota Kendari.

“Curah hujan diperkirakan lebih tinggi dari normal, sehingga potensi banjir dan longsor perlu diwaspadai,” jelas Sugeng.

Ia juga menambahkan, berdasarkan analisis anomali suhu permukaan laut di wilayah Laut Banda dan perairan Buton, terdapat indikasi peningkatan kelembapan atmosfer yang mendukung pembentukan awan hujan. Namun demikian, BMKG memprediksi kondisi ENSO akan kembali netral pada awal 2026, yang diharapkan dapat menstabilkan pola hujan di wilayah Kendari.

“Walau netral, potensi hujan ekstrem tetap ada terutama di masa peralihan musim,” katanya.

Menutup rapat, Sekda Amir Hasan mengingatkan seluruh aparatur untuk memperkuat koordinasi, meningkatkan kewaspadaan, serta memantau kondisi wilayah secara rutin. Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat saluran air.

“Kesiapsiagaan bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita bersama agar Kota Kendari tetap aman dan tangguh menghadapi bencana,” pungkasnya.

Rapat ini dihadiri oleh perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari, para lurah, camat, serta unsur organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Laporan: Asti

You cannot copy content of this page