NEWS

Pria ODGJ di Konawe Selatan Gorok Ibunya sendiri Hingga Tewas 

825
×

Pria ODGJ di Konawe Selatan Gorok Ibunya sendiri Hingga Tewas 

Sebarkan artikel ini

KONAWE SELATAN – Seorang ibu berusia lanjut berinisial RA (72) diduga tewas dianiaya SA yang merupakan anaknya sendiri yang mengidap gangguan jiwa. Peristiwa itu terjadi di Dusun I Desa Moolo Indah Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) sekitar pukul 08:30 Wita, Selasa 29 Maret 2022.

Hal itu dibenarkan oleh keterangan warga, dimana SA sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa dan perna di rawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari sekitar tiga tahun lalu. Karena dinilai sudah membaik (sembuh) SA kemudian dipulangkan.

“Namun konsultasi dan pemberian obat dokter RSJ Kendari tetap dilakukan, karena SA dinilai kerap tiba-tiba penyakitnya kambuh,” ungkap Kabag Humas Polres Konsel, Iptu Muslimin setelah memperoleh keterangan saksi yang disampaikan melalui rilisnya.

Baca Juga : Beberapa Wilayah di Sultra Selama Sepekan Diprediksi Dilanda Cuaca Buruk

Sebelum SA menganiaya ibunya dengan cara menggorok lehernya. Salah seorang tetangganya mendatangi kakaknya SU, mengantakan bahwa adiknya SA penyakitnya kambuh lagi, setelah itu kemudian SU menyampaikan kepada ibunya  RA (Korban) untuk segera pulang memberikan obat penenang kepada SA.

“Setelah mendapat kabar RA kemudian pulang dan memberikan obat penenang, yang membuat SA tenang dan tertidur,” jelas Muslimin.

Namun lanjut Muslimin, selang beberapa saat kemudian  ES yang merupakan tetangga mendengar ada suara meminta tolong. Kemudian ES memberitahukan kepada kerabat lainnya atas suara pertolongan dari rumah RA.

“Keduanya pun bergegas untuk melihat dan memastikan penyebap pertolongan itu, sesampainya didalam rumah tepatnya diruangan kamar mandi terlihat SA sedang menggorok leher korban ibunya,” terangnya.

Karena histeris melihat kondisi tersebut, salah sorang saksipun keluar meminta pertolongan warga yang kemudian datang menarik SA yang masih menggorok leher ibunya. Yang kemudian SA diamankan ke rumah tetangga.

 

Penulis : Erlin

You cannot copy content of this page