NEWS

Jika Harga Telur tak Kunjung Stabil, Disperindag Kota Baubau Bakal Adakan Pasar Murah

518
×

Jika Harga Telur tak Kunjung Stabil, Disperindag Kota Baubau Bakal Adakan Pasar Murah

Sebarkan artikel ini

BAUBAU, MEDIAKENDARI.COM – Salah satu bahan pokok yakni telur ayam saat ini tengah mengalami kenaikan harga. Rupanya kenaikan harga ini bukan hanya terjadi di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Baubau, La Ode Ali Hasan. kata dia, naiknya harga telur di Baubau karena dampak dari daerah penyuplai yaitu Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menaikan harga telur.

“Banyak rumah makan, warung dan pengusaha kue mengeluh naiknya harga telur. Pasokan telur lokal jumlahnya terbatas, tidak sebanding dengan permintaan pasar apalagi Baubau menyuplai beberapa daerah terdekat di Kepulauan Buton,” kata Kepala Disperindag Kota Baubau, La Ode Ali Hasan, Jum’at 02 September 2022.

Baca Juga : Kantor Gubernur Sultra Bakal Jadi Gedung Tertinggi di Sultra

Kendati demikian, Ali Hasan mengaku pihaknya akan tetap menyiapkan stok telur untuk kebutuhan masyarakat, dengan cara intens berkomunikasi dengan pihak distributor telur meski harganya naik.

“Tingginya harga pakan, para peternak juga mengeluh dan tidak bisa menyuplai lebih banyak padahal kita punya tiga peternak telur cukup besar kontribusinya, terhadap pemenuhan telur ayam di Baubau,” ujarnya.

Baca Juga : Menjaga Kebersihan dan Keindahan Kota, Pemkot Kendari Launching Kendaraan Road Sweeper

Mantan Kabag Ekonomi Setda Baubau menambahkan, bila harga telur masih terus meningkat. Pihaknya bakal menggelar operasi pasar dan melaksanakan pasar murah, untuk menjaga gejolak harga.

Terpisah, salah satu pedagang di Pasar Karya Nurgaha Baubau, Winarni menyebut, harga telur saat ini paling mahal menyentuh angka antara Rp 68 ribu hingga Rp 70 ribu per satu rak. Telur ayam yang ia jual juga berasal dari Kota Makassar, Sulsel.

“Sudah hampir satu bulan harga telur ayam naik. Satu rak telur, kita ini modal Rp 58 ribu. Yang beli juga sedikit karena mungkin mahal juga kita beli dari distributor. Berharap segera stabil supaya lancar juga seperti biasanya sampai 20 rak per hari yang laku,” katanya.

 

Penulis : Ardilan

You cannot copy content of this page