NEWS

Masyarakat Kendari Dominan Gunakan Pakaian RB

2500
×

Masyarakat Kendari Dominan Gunakan Pakaian RB

Sebarkan artikel ini
Lokasi penjualan pakaian RB di Pasar Lawata.

KENDARI – Masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) rupanya dominan menggunakan pakaian bekas. Salah satu lokasi penjual pakaian RB ada di Pasar Lawata Kecamatan Mandonga.

Pakaian bekas RB atau rombengan adalah istilah yang digunakan masyarakat Kota Kendari untuk menamai pakaian bekas impor dan memiliki harga yang sangat murah.

Ada banyak ragam model pakaian Rombengan yang diperjual belikan. Diantaranya kaus oblong, celana panjang dan pendek, baju anak, kemeja, daster, topi, tas dan pakaian olahraga serta pakaian dalam.

Baca Juga : Sri Lestari Sulkarnain : Perempuan Bisa Menjadi Agen Perubahan 

Salah satu warga Kendari, Wahyu mengatakan pakaian RB memiliki beberapa keunggulan seperti harganya yang murah, kualitasnya juga tidak kalah dengan pakaian baru yang terjual di toko-toko pakaian.

“Ada banyak ragam model pakaian bekas ini tapi saya membeli sesuai keinginan saja,” ungkap Wahyu saat ditemui di lokasi pasar Lawata Rabu, 12 Januari 2022.

Menurutnya, pembeli pakaian RB tak perlu khawatir bakal menimbulkan masalah kesehatan misalnya penyakit kulit. Ia merasa hal itu masih dapat dicegah.

“Sebelum dikenakan, pakaian harus dicuci sampai benar-benar bersih. Karena sampai saat ini belum pernah mengalami penyakit kulit akibat kain impor,” ujarnya.

Baca Juga : UHO Masuk Peringkat 43 Kampus Terbaik di Indonesia

Sementara itu, salah satu pedagang di pasar tersebut, Hasan menjelaskan barang-barang bekas impor tersebut berasal dari Cina.

“Jadi barang impor ini asalnya dari cina kemudian masuk ke Batam dan Bandung dan dikirim lagi di Kendari untuk dijual kembali,” ucap Hasan.

Hasan menyebut, barang rombengan ini juga sangat murah mulai dari harga Rp  30  ribu sampai Rp 200 ribu

“Untuk baju kaos kita kasih harga Rp 40 ribu sedangkan untuk celana panjang Rp 150 sampai Rp 200,” katanya.

Ia membeberkan mulai menjual barang rombengan ini sejak tahun 2006 lalu hingga sekarang.

Pembeli lainnya, Ariska Pujarsa menuturkan pakaian RB selain murah harganya juga tak banyak memiliki kesamaan dengan produk lain.

“Pakaian RB ini saya sangat suka selain harganya yang terjangkau juga jarang ada coupplenya atau limited edition, dan juga setelah di cuci jarang luntur bahkan hampir seperti pakaian baru yang di beli ditoko-toko besar,” pungkasnya.

 

Penulis : Sardin.D

You cannot copy content of this page