NEWS

Warga Kolaka Utara Keluhkan Lumpur Tambang Banjiri Ribuan Pohon Sagu

1539
×

Warga Kolaka Utara Keluhkan Lumpur Tambang Banjiri Ribuan Pohon Sagu

Sebarkan artikel ini
Saat menemui dan wawancara warga pemilik pohon sagu di lokasi yang terelatak di desa Mosiku dan Lelewawo kecamatan batu putih kabupaten Kolaka Utara(Kolut) provinsi Sulawesi tenggara (Sultra) Selasa 19/07/2022

KOLAKA UTARA – Warga Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) mengeluhkan dugaan lumpur tambang yang membanjiri ribuan pohon sagu yang diperkirakan terancam mati di desa Mosiku dan desa Lelewawo Kecamatan Batu Putih.

Salah satu pemilik sagu yang mewakili pemilik sagu lainnya yang berjumlah sekitar 30 orang asal desa Mosiku, Mahkul mengatakan pohon sagu dimaksud tumbuh dilahan seluaa 20 hektar. Pohon sagu itu sudah tidak bisa diolah untuk menjadi bahan makanan

Baca Juga : Peringati BIAN, Ketua PKK Kendari Fokuskan Pencegahan Dua Penyakit Ini

“Sudah tidak bisa diolah untuk menjadi bahan makanan karena pohon sagu tersebut sudah tengelam dengan lumpur yang terbawah longsor dari pertambangan yang ada di gunung. Lumpur itu terbawah karena seringnya longsor ditempat pertambangan perusahan yakni PT Kasmar Tiar Raya. Jadi sagu itu sudah tidak bisa diolah dan bahkan sudah banyak pohon sagu besar yang mati. Selain pohon sagu besar, pohon sagu yang kecil yang baru mulai tumbuh pun banyak yang mati,” ungkap Mahkul dikonfirmasi Selasa, 19 Juli 2022.

Mahkul mengaku puluhan hektare sawah pun sudah lama tidak bisa diolah dan berproduksi karena sudah tengelam oleh lumpur dan airnya pun sudah berwarna merah.

Pemilik sawah, Daeng Matengga pun sangat menyesalkan ulah perusahaan tambang PT Kasmar Tiar Raya yang tak memperhatikan dan peduli kepada masyarakat yang terkena dampaknya.

Baca Juga : Rektor UHO Bakal Pecat Dosen yang Memungut Tarif Ujian Skripsi

“Kami ada 16 orang yang memiliki sawah yang luasnya sekitar 20 hektare disini dan sudah sekitar tiga tahun kami tidak bisa lagi mengolah sawah kami ini karena sudah tengelam oleh lumpur dan tergenangi air yang berwarna merah. Kami meminta kepada pihak perusahaan PT Kasmar Tiar Raya untuk menganti rugi lahan persawahan kami ini dan pohon sagu yang sudah tidak bisa diolah dan yang akan mati karena kalau tidak ada perhatian dari pihak perusahaan maka kami akan lakukan demo besar dan menutup lokasi tambang itu yang mengakibatkan pohon sagu dan sawah kami tidak bisa diolah,” bebernya.

Sementara itu, saat wartawan melakukan konfirmasi melalui sambungan WhatsApp ke pihak perusahaan PT Kasmar Tiar Raya melalui salah satu manajemennya Sulkifli namun tidak diangkat dan tidak dibalas.

Reporter : Pendi

You cannot copy content of this page